Sajikan Cita Rasa Majapahit, Pramana Experience Launching Rasayatra#2

UBUD, Kilasbali.com – Mengulang sukses penyelenggaraan perdana Rasayatra, sebuah program kuliner naratif yang merayakan warisan budaya dan gastronomi Nusantara di The Hava Ubud A Pramana Experience, (8/5/2024) lalu, giliran tahun ini Pramana Experience, grup manajemen perhotelan yang selama lebih dari 12 tahun mengelola lebih dari 70 resort, hotel, vila, dan restoran di Bali dan berbagai destinasi unggulan lainnya, kembali melaunching Rasayatra#2, Sabtu (31/5/2025) malam, yang mengusung tema “Cita Rasa Majapahit: Perjalanan Melampaui Waktu”.
Pada penyelenggaraan Rasayatra pertama mengambil inspirasi dari Lontar Dharma Caruban sebagai dasar pengadopsian kuliner. Lontar dalam hal ini merupakan tata cara mengelola makanan untuk keperluan upacara atau untuk dikonsumsi.
CEO Pramana Experience I Wayan Suarsa menjelaskan, kali ini, bertempat di Sanna Ubud A Pramana Experience, sebuah resor yang menggabungkan keanggunan arsitektur Majapahit dengan kenyamanan tropis modern, pihaknya ingin menghidupkan kembali kebesaran kuliner dari salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara. Melalui kurasi mendalam dan pendekatan naratif yang memadukan sejarah dan rasa, para tamu diajak untuk menyelami filosofi dan kekayaan kuliner dari masa keemasan Majapahit.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang tidak sekadar memanjakan indera, namun juga menyentuh kesadaran historis, sebuah koneksi antara tamu, tradisi, dan waktu,” ujar I Wayan Suarsa, di sela acara yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari sektor pariwisata, tokoh budaya, mitra strategis, beberapa media cetak, elektronik, online, influencer, dan foodblogger nasional maupun internasional.
Dalam suasana jamuan kerajaan yang sakral dan elegan, para tamu disuguhi sederet hidangan istimewa seperti, Sidhu Sita (welcome drink), menu pembuka berupa Jukut Harsyam, dilanjutkan hidangan utama Weas Paripurna meliputi, Sarwa Weas, Caruban Hayuyu, Klan Wdus, Botok Hurang, dan Ayam Kuning. Serta diakhiri dengan menu penutup yang manis dan berkesan yaitu, Ajuman Sudha Rasa.
Para tamu undangan juga dihibur dengan pertunjukan sendratari “Tutur Tantri”, karya koreografi interpretatif yang terinspirasi dari kisah-kisah moral dalam budaya Jawa dan Bali, yang dibawakan oleh sejumlah seniman dari Tegallalang dan sekitarnya. Rasayatra#2 tersebut digelar secara serentak di 17 properti Pramana yang tersebar di berbagai destinasi, mulai 31 Mei hingga 31 Agustus 2025, dengan melibatkan lebih dari 200 pelaku UMKM dan petani lokal, serta menjangkau 1.000 lebih penikmat dari 50 negara.
Mewakili Menteri Pariwisata RI, Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI Vinsensius Jemadu mengapresiasi acara tersebut. “Kolaborasi antara Kemenpar dan UN Tourism menetapkan Ubud sebagai destinasi gastronomi dunia dan hal ini sejalan dengan program strategis Kemenpar,” ujar Vinsensius Jemadu, seraya menegaskan, selain sebagai salah satu unggulan, lebih dari 60% wisatawan yang datang ke Indonesia karena kekayaan budaya.
Sebelumnya, mewakili Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster, Luh Ayu Aryan, selaku Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan menyampaikan, Rasayatra ini merupakan langkah nyata dalam pelestarian budaya, keberlanjutan, dan keramahtamahan yang berakar kuat pada filosofi Bali. Program ini selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai fondasi pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru.
Didampingi Chef Wayan Artana, yang akrab disapa Chef Perak, Corporate Assistant Director of Marketing Pramana Experience T Cilik Pamungkas, sekaligus kurator Rasayatra memaparkan rangkaian hidangan yang disajikan oleh Chef Perak tersebut merupakan hasil dari kajian kuliner berbasis pustaka dan prasasti. Menggunakan sumber primer seperti Negarakertagama untuk apa saja makanan yang ada pada masa itu.
Sumber lainnya seperti, Prasasti Kudadu, Balawi, hingga Sukamerta adalah tentang penetapan Sima, “Lalu untuk melihat apa saja hidangan yang ada pada Upacara Sima kami menggunakan data sekunder dari masa Jawa Kuno sebelumnya dan memperluas interpretasi rasa dan konteks sosialnya dengan menelaah masa setelahnya di Jawa dan Bali,” jelas T Cilik Pamungkas.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kadispar Bali yang diwakili Kabid Industri Ida Ayu Candra, perwakilan PHRI Bali, Dewan Komisaris Pramana Experience, Board of Director Pramana Experience, beberapa General Manager dan Resort Manager Pramana Experience, serta puluhan seniman kolaborator dari Tegallalang dan Tampaksiring. (Kb/djo)