MANGUPURA, Kilasbali.com – Sebanyak 13 Sekaa Teruna dari masing-masing banjar adat di Desa Mengwi, Badung mengikuti Lomba Penjor se-Desa Adat Mengwi bertajuk Mengwi Memenjor. Lomba yang diadakan Sabha Yowana Dharma Sidhi Mangu Yowana menggelar Lomba Penjor se-Desa Adat Mengwi di Jaba Sisi Pura Dalem Mengwi, Jumat (25/4), bertema “Arunakara Eka Prawerti” yang bermakna semangat satu tujuan, kegiatan ini menjadi wadah penguatan kreativitas dan kebersamaan generasi muda di Desa Mengwi.
Kegiatan yang digelar sebagai bagian dari rangkaian Piodalan di Pura Dalem Mengwi ini dihadiri langsung oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa. Turut hadir pula Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Mengwi I Nyoman Suwarjana, Bendesa Adat Mengwi Ida Bagus Oka serta jajaran perangkat desa dan tokoh adat setempat.
Kelihan Sabha Yowana Desa Adat Mengwi, Bagus Restu Waisnawa, menjelaskan bahwa lomba penjor ini menjadi upaya dalam membangun jiwa seni serta memperkuat semangat kebersamaan antar Sekaa Teruna. “Tujuan lomba ini adalah untuk meningkatkan kreativitas Sekaa Teruna khususnya di Desa Mengwi, sekaligus menyambut Piodalan di Pura Dalem Mengwi. Ini merupakan kali kedua lomba ini digelar, setelah sebelumnya sukses dilaksanakan di tahun 2022 di Pura Desa Mengwi,” terang Bagus Restu.
Sebanyak 13 Sekaa Teruna dari masing-masing banjar adat di Desa Mengwi ambil bagian dalam lomba ini. Dewan juri terdiri dari tiga orang, yakni satu akademisi dan dua praktisi seni budaya, guna menjamin penilaian yang objektif dan profesional. Lebih lanjut, Bagus Restu berharap lomba ini bisa menjadi momentum untuk terus menjaga dan mengembangkan kreativitas generasi muda. “Kami ingin generasi muda tetap belajar dan berkarya dalam membuat penjor, berkesenian, serta menjalin kebersamaan demi kemajuan Desa Mengwi sebagai desa berbudaya,” ujarnya.
Bendesa Adat Mengwi, Ida Bagus Oka, turut menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi antara desa adat dan pemerintah desa. “Kegiatan ini sangat positif dalam menyatukan krama, khususnya generasi muda. Ini mendorong kreativitas, persatuan, dan kesatuan dalam lingkungan Sabha Yowana,” ungkapnya.
Sementara itu, Perbekel Mengwi, I Nyoman Suwarjana, menjelaskan bahwa kegiatan Mengwi Memenjor sempat terhenti selama dua tahun terakhir akibat berbagai kendala. “Terakhir dilaksanakan tahun 2022, dan baru bisa kita gelar kembali tahun ini. Kami sangat mengapresiasi partisipasi 13 Sekaa Teruna dari seluruh banjar adat yang telah turut menyukseskan acara ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa lomba ini merupakan bentuk nyata pembinaan generasi muda. “Dengan kegiatan seperti ini, para Sekaa Teruna memiliki ruang untuk mengekspresikan ide, berkreasi, dan tentu saja menjauhi hal-hal negatif,” pungkasnya. (m/kb)
