GIANYAR, Kilasbali.com – Dua hari terjebak di sungai seorang WNI mengaku bernama Indira Larin Natasha dan rekannya seorang WNA bernama Matt hingga kini masih dasar sungai Yeh Pikat, Desa Taro.
Hingga menerima laporan, Senin (17/2) siang, petugas BPBD dan pihak terkait lainnya belum bisa menjangkau lokasi lantaran kondisi hujan lebat.
Dari keterangan yang diterima, dua orang pengunjung ini bersama sejumlah rekannya mengunjungi objek wisata air terjun, Minggu (16/2).
Namun dari keterangan rekan korban hingga hari gelap, dua orang ini tak kunjung kembali dari areal lembah sungai. Rekan korban ini pun mengaku sudah sempat menelpon kantor desa setempat namun belum ada jawaban.
Sementara dari kiriman WA Indira yang terjebak di sungai ke petugas BPBD Gianyar mengungkapkan, setelah menikmati air terjun, dua orang ini terpisah dan melewati tempat melukat menuju ke jembatan bambu.
“Setelah dari jembatan bambu kita jalan ke arah lurus mengikuti sungai tapi semakin tertutup pohon yang tumbang. Kami kehilangan arah. Kami berhenti di depan pohon bambu besar ini,” tulis korban via WA yang diteruskan ke petugas BPBD.
Ironisnya lagi, hingga Senin siang kondisi di areal sungai itu sedang diguyur hujan lebat. Dengan kondisi cuaca ekstrem ini, proses penelusuran korban pun cukup sulit dan berbahaya.
Karena masih banyak terdapat pohon yang rentan tumbang serta tebing rentan longsor. Sementara dua korban semakin khawatir, karena kondisi air sungai semakin besar dan deras.
Atas laporan itu, tim TRC ke lokasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Karena komunikasi masih berjalan petugas dan warga pun akhirnya berhasil menemukan kedua pengunjung tersebut.
“Sebelum petugas TRC BPBD tiba di lokasi, kami mendapat informasi jika pengunjung tersebut sudah ditemukan. Kami dari tim BPBD putar balik di perjalanan,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta. (ina/kb)