TABANAN, Kilasbali.com – Sebuah warung di pinggir jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, hancur akibat tertimpa truk yang oleng pada Sabtu (25/1) siang.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita itu membuat warung milik I Made Adi Asta (44) yang dikontrak oleh Nur Hayati (34) dari Banyuwangi, Jawa Timur, dan Aceng Gunawan (50) yang tinggal di Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri rusak pada bagian empernya.
Tidak hanya merusak bangunan saja, peristiwa itu juga membuat dua rombong dan beberapa sarana dan barang dagangan yang ditempatkan di bagian emper juga rusak. Beberapa di antaranya dua rombong.
“Nihil korban jiwa. Hanya kerugian materi saja,” ungkap Kapolsek Selemadeg Timur, AKP I Nyoman Artadana.
Adapun truk yang menimpa warung itu berpelat AA 9058 EE yang dikemudikan oleh Kukuh Gani Setiawan (31) asal Temanggung, Jawa Tengah. Sebelum kejadian, truk ini dalam perjalanan dari arah Gilimanuk menuju Denpasar.
Musibah itu sendiri terjadi saat truk tersebut hendak menyalip kendaraan lainnya. Manuver itu dilakukan sopir truk saat melintasi tikungan landai ke kanan.
Sialnya, pada saat yang sama, ada sebuah truk yang tidak diketahui identitasnya datang dari arah berlawanan atau dari arah Denpasar.
“Untuk menghindari tabrakan, sopir truk (pelat AA 9058 EE) banting setir ke kiri,” jelas Artadana.
Perubahan arah yang mendadak itu membuat truk itu sampai oleng hingga akhirnya jatuh di pinggir jalan dan badan truk akhirnya menimpa emper warung dikontrak Nur Hayati dan Aceng dari Adi Asta tersebut.
Adi Asta selaku pemilik bangunan mengalami kerugian sekitar Rp 35 juta akibat kerusakan pada bagian emper bangunan warungnya. Sedangkan Nur Hayati mengalami kerugian yang diperkirakan Rp 50 juta karena dua rombongnya hancur kena timpa.
Sedangkan Aceng mengalami kerugian yang diperkirakan Rp 500 ribu akibat kerusakan pada dua kursi sofa miliknya. “Truk tersebut sudah dievakuasi,” jelas mantan Kasatpolair Polres Tabanan ini. (c/kb)