TABANAN, Kilasbali.com – Musibah pohon tumbang dan longsor yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir ini terus bermunculan.
Belum lama ini, jalur menuju Pura Beji Mundukpaku di Banjar Mundukpaku, Desa Senganan, Kecamatan Penebel tertimbun material tebing yang longsor.
Timbunan material yang menutup jalur menuju pura yang berupa jalan setapak itu begitu tebal. Terlebih tebing yang longsor itu memiliki ketinggian lebih dari delapan meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, I Nyoman Srinada Giri, menjelaskan bahwa longsor itu terjadi pada Selasa (24/12) lalu.
“Hari itu belum bisa langsung ditangani karena pihak desa adat menganjurkan untuk mencari waktu karena hujannya masih deras saat itu,” jelas Srinada Giri, Kamis (26/12).
Baru hari ini, sambung Giri, pihaknya bersama BPBD Provinsi Bali dan warga setempat bisa melakukan pembersihan material longsor tersebut.
Ia memastikan, kejadian longsor tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sebab, lokasi longsor itu jauh dari pemukiman warga. “Longsor itu hanya menutup jalan menuju pura beji yang ada dekat sungai,” imbuhnya.
Ditambahkan, material longsor yang dibersihkan pada jalur menuju Pura Beji Mundukpaku itu relatif tebal.
Sebab, tebingnya yang longsor memiliki ketinggian yang diperkirakan lebih dari delapan meter. “Tebing itu kalau tidak salah lebih dari delapan meter (tingginya),” kata Srinada Giri.
Menurutnya, hari ini proses pembersihan material longsor di jalur menuju pura beji tersebut telah selesai. Selain membersihkan material longsor berupa tanah, pihaknya juga membersihkan kayu dari pepohonan yang ikut longsor.
“Kalau tidak dibersihkan, kayu-kayu itu nanti terbawa arus sungai sampai ke (Desa) Biaung). Nanti di sana malah bikin mampet lagi,” pungkasnya. (c/kb)