TABANAN, Kilasbali.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan memastikan akan melakukan rapat koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak-pihak terkait kebencanaan untuk melengkapi persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Koordinasi tersebut diperlukan untuk memetakan daerah-daerah rawan bencana yang perlu mendapatkan atensi bagi jajaran KPU selaku pelaksana Pilkada Serentak 2024. Khususnya terkait pembuatan TPS atau tempat pemungutan suara.
Dengan pemetaan seperti itu, KPU Tabanan setidaknya memiliki gambaran untuk melakukan mitigasi bila ada TPS yang mengalami dampak bencana. Seperti yang menjadi arahan dan penekanan KPU RI dan Provinsi Bali.
“Kami akan bikin rapat dengan pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi hal tersebut,” kata Ketua KPU Tabanan I Wayan Suwitra, Rabu (13/11).
Sejauh ini, pihaknya memperkirakan ada tiga wilayah yakni Kecamatan Pupuan, Penebel, dan Baturiti yang perlu mendapatkan atensi dari sisi mitigasi bencana. Mengingat wilayah-wilayah itu ada di dataran tinggi dengan potensi bencana berupa longsor.
Menurut Suwitra, perkiraan awal ini akan disempurnakan lagi melalui rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan yang segera akan dilakukan jajarannya.
“Kalaupun itu (bencana) terjadi, nanti kami akan buatkan dengan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) biar bisa disiapkan (tempat) alternatif. Kalau sampai ada pemindahan TPS (karena terdampak bencana),” tegasnya.
Kendati demikian, Suwitra menyebutkan bahwa pembuatan TPS di Pilkada Serentak 2024 lebih banyak memanfaatkan gedung seperti balai banjar atau sekolah-sekolah. Porsi pembuatan TPS dengan menggunakan tenda di luar gedung relatif minim dalam Pilkada 2024.
“Mungkin yang pakai tenda sekarang (di Pilkada Serentak 2024) lebih sedikit. Karena (jumlah) TPS sedikit,” bebernya.
Situasi ini berbeda dengan Pemilu 2024 beberapa bulan lalu. Menurutnya, saat itu jumlah TPS cukup banyak sementara jumlah gedung yang bisa dimanfaatkan relatif sedikit. Sehingga, dalam Pemilu 2024 banyak tenda didirikan untuk dipakai sebagai TPS.
“Tapi ini (mitigasi bencana) tetap kami antisipasi. Terutama TPS-TPS di luar gedung dan berada di daerah yang rawan bencana,” pungkasnya. (c/kb)