KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Wyndham Tamansari Jivva Resort Bali menggelar Seminar Deteksi Dini Kanker Payudara untuk memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara, bertajuk ‘Breast Cancer Awareness’, Senin (28/10).
Seminar ini untuk meningkatkan pentingnya diagnosis awal pada penyakit berbahaya ini. Mengingat, berdasarkan data World Cancer Research Fund International, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita kanker payudara terbanyak di dunia dengan lebih dari 66.000 kasus terdiagnosis di 2022 dan tingkat kematian tertinggi yang mencapai 25.500 korban – atau sekitar 14.4 orang per 100.000. Terlebih, sebagian besar kasus ini juga terdeteksi pada tahap pertengahan hingga akhir.
Seminar ini menghadirkan pembicara ahli, Dr. AA. Ayu Oka Kusuma D., M. Biomed, Sp.B, dari RSIA Bunda Denpasar yang berbagi informasi tentang pencegahan kanker payudara, seperti pentingnya pengecekan berkala, dan langkah untuk mendeteksi gejala awal penyakit.
Peserta seminar turut serta dalam diskusi interaktif dan dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan payudara di lokasi oleh tim medis profesional.
Selain itu, acara ini juga merupakan kolaborasi dengan Bali Pink Ribbon dan dihadiri oleh lebih dari 80 peserta, termasuk karyawan resor, mitra bisnis, dan siswa.
“Kami senang dengan antusiasme dari seminar ini, semoga informasi yang diberikan dapat menginspirasi karyawan dan komunitas yang lebih luas untuk melakukan pengecekan kesehatan berkala guna memastikan gejala awal kanker payudara,” ucap Fransiska Handoko, General Manager Wyndham Tamansari Jivva Resort Bali.
“Wyndham Tamansari Jivva Resort juga mengucapkan terima kasih kepada peserta dan Bali Pink Ribbon atas keberhasilan acara ini,” tambahnya.
Ke depannya, Wyndham Tamansari Jivva Resort Bali tetap berkomitmen untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan bagi karyawan dan masyarakat, dan berharap dapat melanjutkan inisiatif lainnya di masa depan yang mendukung tujuan ini.
Ketua Yayasan Pita Merah Muda Bali/Bali Pink Ribbon, Nancy Donna menambahkan, seminar ini untuk edukasi terkait pentingnya deteksi dini kanker payudara. “Karena di Bali terdeteksi sudah dalam kondisi parah,” katanya.
Lanjutnya, banyak orang menganggap sepele tentang deteksi dini. “Di yayasan, kami sudah banyak melihat pasien kanker payudara. Mulai dari tahunan, bulanan, mingguan, dan beberapa diantaranya survivor ini sudah tidak ada,” tuturnya.
Melalui seminar ini, pihaknya berharap agar melakukan skrining dini. “Termasuk laki-laki, karena dari 100 laki-laki, satu diantaranya bisa terkena kanker payudara,” ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Klungkung diwakili Sekretaris Ni Luh Made Ariyati yang membuka seminar ini, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas seminar ini. Mengingat di Bali banyak perempuan yang mengidap kanker payudara.
Lanjutnya, masyarakat bukan tidak mengetahui bahaya kanker payudara, tapi mungkin karena enggan untuk memeriksakan diri.
“Banyak yang mengabaikan, dan jarang melakukan pemeriksaan. Untuk itu, kami harap dengan seminar ini lebih menyadari deteksi dini bukan hanya kanker payudara saja, tapi juga penyakit lainnya karena perempuan itu sangat rentan,” katanya. (Djo/kb)