MANGUPURA, Kilasbali.com – Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengungkapkan, Menteri Energi Dubai juga tertarik berinvestasi dalam pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Bali.
“Terus terang, awalnya saya was-was, deg-degan,” kata Mahendra Jaya saat acara Pemerintah Provinsi Bali bersama PT Sarana Bali Dwipa Jaya melaksanakan upacara pengeruwakan ‘TOD Sentral Parkir Kuta’, Rabu (4/9), sebagai tanda dimulainya pembangunan MRT Bali.
Awalnya, Mahendra Jaya mengaku ragu apakah proyek ini akan menarik para investor dan mendapatkan mitra utama yang siap mengerjakan proyek besar tersebut.
Namun, ia menjadi yakin ketika melihat antusiasme besar dari investor global yang ingin terlibat langsung dan berinvestasi dalam proyek MRT Bali ini.
“Bahkan, saya juga didatangi Menteri Energi Dubai, yang juga mengikuti RFQ. Beliau menyampaikan kepada saya bahwa ia siap berinvestasi dan mendanai proyek ini hingga 75%,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa meskipun tanpa pendanaan dari APBD/APBN, proyek MRT ini tetap sangat diminati oleh investor global.
Ia juga menyampaikan bahwa 8 Tunnel Boring Machines (TBM) telah dipesan dan akan digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah MRT Bali.
Mesin-mesin pengeruk ini rencananya akan tiba di Bali pada April 2025 mendatang.
Jumlah ini jauh lebih banyak daripada TBM yang digunakan dalam pembangunan MRT Jakarta yang hanya menggunakan 2 mesin.
Selain itu, diameter terowongan yang digunakan juga lebih besar, mencapai 7,2 meter, sedangkan MRT Jakarta hanya 6,4 meter. (m/kb)