Pariwisata

Pertama di Bali! Nuanu Hadirkan Taman Multimedia Alam Aurora Park

    TABANAN, Kilasbali.com – Pertama di Bali, Nuanu berkolaborasi dengan Delivered menghadir Taman Multimedia Alam Aurora Park.

    Atraksi yang menawarkan perjalanan audiovisual inovatif ini menampilkan instalasi seni interaktif di sepanjang bantaran sungai di belantara Nuanu.

    Jalur sepanjang satu kilometer ini memberikan pengalaman unik kepada pengunjung melalui delapan instalasi seni yang secara permanen ditempatkan di jalur tersebut dengan permainan cahaya dan interpretasinya, melibatkan pengunjung dalam petualangan pribadi yang menggugah emosi.

    Sebagai taman multimedia luar ruangan pertama di Bali yang mengintegrasikan teknologi AI, Aurora Park mengajak pengunjung untuk meresapi perjalanan dalam balutan cahaya dan kreativitas, menghadirkan pengalaman mendalam yang tak terlupakan, gabungan seni, alam, dan teknologi.

    Pengunjung dapat mengakses taman ini setiap hari mulai pukul 19.00 saat Nuanu dibuka untuk umum Agustus mendatang dan selama acara-acara besar seperti Suara Festival dan Coinfest yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini.

    “Di Nuanu, kami berupaya untuk melibatkan pengunjung dari penonton pasif menjadi peserta aktif melalui pengalaman yang kami tawarkan. Di Aurora Park, kami ingin setiap yang datang merasakan hubungan pribadi dengan seni, alam, dan teknologi yang memberi definisi khusus terhadap tempat ini. Lewat keterlibatan mendalam dengan elemen-elemen ini, kami berharap dapat memberi inspirasi dan rasa kagum yang akan terus dirasakan oleh pengunjung bahkan setelah lama pergi meninggalkan tempat ini,” ungkap Sergey Solonin, Pendiri Nuanu.

    Aurora Park menawarkan pengalaman paling mutakhir di industri multimedia dan menegaskan komitmen Nuanu dalam meningkatkan kualitas infrastruktur bagi pejalan kaki serta memperluas ruang publik bagi pengunjung.

    Baca Juga:  Dispar Tabanan Optimis Kunjungan Wisata di 2024 Mencapai 5 Juta Orang

    Taman ini merupakan sebuah area imersif luar ruangan permanen di Nuanu dengan 8 instalasi interaktif unik yang tersebar di lokasi seluas 5.000 meter persegi.

    Selain kedelapan instalasi tersebut, di sepanjang jalur, taman ini juga menampilkan karya seni yang diciptakan oleh para pengrajin lokal dari Nuanu Art Village.

    Pada siang hari, karya-karya tersebut berfungsi sebagai objek seni futuristik, dan pada malam hari, semuanya seolah menjadi objek hidup. Nama Aurora Park juga dimaksudkan untuk merayakan kehadiran AI yang bernama Aurora milik Nuanu, yang juga membantu merencanakan pengembangan taman ini.

    Baca Juga:  Semarak O Beach Music Festival 24, Indra Lesama dan Putrinya Tampil Duet
    (dari kiri ke kanan): Arnold Sailang (PR Executive Nuanu), Ida Ayu Astari Prada (Kepala Brand dan Komunikasi Nuanu) ,dan Sergey Solonin (Pendiri Nuanu). foto/ist

    Selain itu, Nuanu juga beker sama dengan Suka Rental yang berkontribusi secara signifikan dengan menciptakan 800 meter lanskap cahaya imersif, yang semakin meningkatkan daya tarik taman ini.

    “Mengerjakan proyek Aurora Park selama 9 bulan terakhir di Nuanu telah menjadi perjalanan yang benar-benar transformatif bagi saya dan tim. Tujuan kami adalah untuk mendorong batasan teknologi dan seni dengan menciptakan instalasi lokasi khusus di dalam hutan alami kota kreatif ini. Kami tidak sabar menunggu pengunjung untuk merasakan perpaduan unik inovasi dan alam yang memberi arti terhadap Aurora Park,” kata Anastasiia Filatova, Co-Founder & Ceo, Delivered.

    Berikut delapan instalasi unik yang masing-masing menawarkan proyeksi cahaya dan suara yang khas:

    Baca Juga:  Semarak O Beach Music Festival 24, Indra Lesama dan Putrinya Tampil Duet

    Gate: Cahaya menembus langit malam saat pengunjung melewati pintu masuk, menciptakan gerbang visual yang spektakuler.

    Penjor: Rumpun bambu dengan tulisan berlampu menceritakan kisah, melibatkan pengunjung dengan pola cahaya yang berubah.

    Sundial: Instalasi cahaya spiral yang secara artistik menampilkan perjalanan waktu, elemen kunci dari identitas Nuanu.

    Bahasa Pillar: Sebuah pilar yang memproyeksikan puisi dalam aksara Indonesia, menambahkan dimensi budaya dan sastra.

    Cone: Proyeksi cahaya dan pantulan di permukaan sungai, diaktifkan oleh pengunjung saat melewati jembatan, menciptakan efek riak dinamis di permukaan air.

    Wishes Circle: Enam cermin interaktif mensimulasikan gerakan musik poliritmik di permukaan reflektif.

    Helix Root: Anyaman rotan dengan sinar interaktif menggunakan tentakel LED, mewakili sifat bawaan yang dimiliki oleh bumi, bintang, dan manusia.

    Crystal Oasis: Patung batu interaktif di mana pengunjung merasakan sensasi berada di pangkuan Ibu Pertiwi, dibalut cahaya warna-warni. (jus/kb)

    Back to top button