Gianyar

Pelaku Pembuang Orok di Pantai Cucukan Terkuak

    GIANYAR, Kilasbali.com – Belum genap sehari, pihak yang bertangungjawab atas pembuangan bayi (orok) yang ditemukan di muara sungai Pantai Cukcukan akhirnya terkuak.

    Berkat kerja cepat jajaran Polsek Blahbatuh, dua orang pelaku masing-masing Ni KDA (18) yang merupakan ibu bayi dan IKS (25) yang meruoakan pasangan belum menikah.

    Sang ibu bayi, tercatat sebagai siswi sekolah kejuruan bidang kesehatan, dan dalam status praktek kerja lapangan (PKL) di sebuah rumah sakit.

    Dari keteranga pers, Rabo (26/6), Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Made Berata mengungkapkan, atas temua jasad bayi itu, pihaknya melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti dan saksi-saksi.
    Lanjut itu jajarannya menyebar ke klinik-klinik. Hingga akhirnya didapati informasi adanya perempuan muda yang mencurigakan, yakni dia sakit, pendarahan seperti sedang melahirkan, tetapi tanpa anak. ” Hari itu juga pelakunya sudah kami temukan, Ibu bayi ini tinggal di Sukawati dan setelah kami temukan , yang bersangkutan mengakui perbuatannya,” ujar Kompol Berata.

    Baca Juga:  Kejari Gianyar Musnahkan BB, Sabu-sabu Diblender - HP Dipotong

    Berdasarkan keterangan pelaku, kata Kompol Berata, yang bersangkutan tidak direstui berpacaran dengan I KS. Namun ia terlanjur hamil. Saat dalam proses mengandung, tidak ada yang mencurigai dikarenakan rumahnya sering sepi, karena kakak dan orangtua bekerja. “Tidak ada yang curiga dia hamil, karena kesehariannya di rumah saja, anak rumahan,” ungkap Kapolsek.

    Setelah kandungannya membesar , ibu bayi mengaku tiba-tiba perutnya sakit, dan bayi dalam kandungannya lahir dalam keadaan meninggal. Lalu ia membungkus jasad bayi tersebut menggunakan kain dilapisi plastik kresek dan ditaruh di jok motor. Bersamai pacarnya bayi yang sudah meninggal disarankan ‘dikembalikan’ ke laut. Akhirnya mereka berdua pun membuang bayi tersebut.
    “Pembuangan bayi ini sebenarnya dilakukan di Pantai Masceti, diduga sempat terombang ambing di laut, sehingga ditemukan di Pantai Cucukan atau sekitar 500 meter ke timur dari Pantai Masceti,” ungkap Kapolsek.

    Dalam proses pengembangan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Prof Ngoerah Denpasar, apakah bayi tersebut sempat mengalami penyiksaan atau bagaimana.”Kita masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Prof Ngoerah untuk memastikan bagaimana bayi tersebut bisa meninggal,” tandasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi