GianyarPeristiwa

Geger! Warga Temukan Orok Perempuan Terdampar di Muara Sungai Pantai Cukcukan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Warga Pantai Cukcukan, Senin (24/6) pagi geger. Warga dikejutkan dengan temuan orok perempuan di muara sungai.

    Kuat dugaan bayi malang yang tidak dikehendaki orang tuanya itu dihanyutkan di sungai.

    Temuan ini pertama kali diketahui oleh anggota Balawista BPBD Gianyar yang sedang patroli. Saat ditemukan, kondisinya sudah putih membengkak dan wajah tak bisa dikenali.

    “Orok tersebut ditemukan oleh anggota yang sedang patroli. Atas temuan itu sudah diteruskan ke aparat kepolisian,” ungkap Kepala Pelaksanaan BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Samba.

    Baca Juga:  Simulasi Tanggap Bencana Gempa Megathrust di Gianyar

    Adapun posisi orok ini ditemukan, tepat berada di loloan atau muara sungai perbatasan antara Pantai Cukcukan dengan Pantai Lebih. Di sebelahnya juga terdapat villa.

    Pihaknya memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah orok. Sebab bagian tubuhnya sudah terbentuk sempurna.

    “Kami pastikan itu sudah bayi, karena anggota tubuhnya lengkap. Dugaan kami, bayi ini hanyut dari sungai,” ujarnya.

    Baca Juga:  Dua Pengendara Motor Tewas Diserempet Truk di Jalur Singaraja-Denpasar, Baturiti

    Kata dia, berdasarkan pengamatan, diketahui bahwa bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Sementara usianya, diperkirakan sudah di atas dua pekan.

    Hal tersebut terlihat dari tali pusar bayi yang sudah lepas.

    “Jasad ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita. Jenis kelamin bayi dari pengamat kami itu perempuan, dan diperkirakan sudah berumur dua mingguan, karena tali pusar sudah lepas,” ujarnya.

    Baca Juga:  Cegah Terjadinya Korban Jiwa, Pohon Mati Pingggir Jalur Denpasar-Gilimanuk Ditebang

    Belum diketahui apakah bayi tersebut sengaja dibuang oleh orangtuanya atau bagaimana. Sebab aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan.

    Sementara jasad bayi saat ini, sudah dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar menggunakan ambulans Dinas Sosial Gianyar. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi