DENPASAR, Kilasbali.com — Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan banyak apresiasi dari para delegasi kepada Indonesia akan pelaksanaan KTT WWF ke-10.
Salah satunya dari Presiden Fiji yang mengaku dirinya sangat mengagumi dan percaya kalau Indonesia saat ini merupakan negara luar biasa.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa sebagai tuan rumah ajang forum air tingkat dunia, Indonesia mampu menyediakan banyak platform untuk memberikan bantuan finansial kepada negara berkembang lain.
“Indonesia punya platform untuk memberikan bantuan dalam gap financial yang terjadi di negara-negara berkembang,” katanya.
Seluruh capaian membanggakan tersebut, menurut Menko Marves menjadi salah satu dari banyak pencapaian kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun memimpin.
“Ini menunjukkan leadership daripada Indonesia dan saya kira pencapaian Pak Jokowi selama 10 tahun jadi Presiden, yang menurut hemat saya satu pencapaian luar biasa,” ucapnya.
“Seluruh pencapaian luar biasa ini hadiah dari kerja keras Bapak Presiden selama beliau menjabat, yang hemat saya sangat luar biasa,” tambah Luhut.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat memperkenalkan penerusnya dalam memimpin bangsa ini, yang mana menurut Menko Marves hal tersebut mencerminkan adanya keberlanjutan.
Oleh karenanya, bagaimana komitmen Kepala Negara dalam mewujudkan keberlanjutan pembangunan dan kebijakan mendapatkan banyak sekali apresiasi dari berbagai pihak.
“Kemarin Presiden waktu pembukaan WWF memperkenalkan Presiden terpilih kepada internasional, dan itu sangat diapresiasi banyak sekali bahwa melihat kontinuitas pembangunan Indonesia,” katanya.
Kemudian Menko Marves juga mengungkapkan bahwa kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama ini telah membuat sebuah tradisi yang sangat baik.
Hal tersebut karena terus terjadi kontinuitas atau keberlanjutan komitmen antara satu kepemimpinan dengan kepemimpinan selanjutnya.
Menurut Luhut, dengan adanya keberlanjutan demikian, maka bukan tidak mungkin menandakan bahwa Indonesia ini merupakan sebuah bangsa yang besar karena memiliki tradisi baik.
“Saya pikir itu suatu tradisi yang harus dipegang oleh bangsa ini, jadi bangsa yang besar itu bisa membuat suatu tradisi yang baik, yang memelihara kontinuitas daripada pembangunan satu bangsa,” pungkasnya. (m/kb)