TABANAN, Kilasbali.com – Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke RSUD Tabanan pada Sabtu (11/5). Kunker untuk reses ini, tampak diterima Sekretaris Daera (Sekda) Kabupaten Tabanan, I Gede Susila bersama jajarannya.
Gede Susila menyampaikan apresiasi atas kunjungan Komisi IX DPR RI dan menjelaskan, Tabanan yang memiliki visi misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” merupakan daerah penyangga dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
“Visi misi ini menuju pada sasaran masyarakat aman, unggul dan madani (AUM) melalui 5 kebijakan yaitu meningkatkan tangan pangan dan papan, meningkatkan pendidikan, meningkatkan ketenagakerjaan, serta pelestarian budaya yang ditunjang oleh infastruktur,” jelasnya.
Dijelaskan, Tabanan saat ini telah memiliki dua rumah sakit daerah bertipe B dan C serta beberapa rumah sakit swasta. Selain itu, ditambahkan olehnya sebanyak 95,94 persen dari sekitar 471.000 masyarakat Kabupaten Tabanan telah tercover BPJS.
“Kami berharap masyarakt bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak dan maksimal, selebihnya kami telah melakukan pendekatan-pendekatan ke masyarakat sehingga diharapkan secepatnya bisa mencapai 100 persen,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Rombongan yang juga selaku Wakil ketua DPR RI Komisi IX Nihayatul Wafiroh menyampaikan apresiasi atas kerja Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Nihyatul Wafiroh menjelaskan alasan kunjungannya ke Tabanan adalah untuk menampung aspirasi apa yang menjadi kebutuhan Tabanan khususnya di bidang kesehatan, ketenagakerjaan dan kependudukan.
“Bali menjadi tempat yang menarik karena pariwisatanya sehingga kami tertarik untuk melihat fasilitas penunjangnya contohnya kesehatan, apakah kabupaten-kabupaten di Bali secara faskesnya sudah bagus? Karena ini menjadi nilai jual juga untuk menarik wisatawan-wisatawan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Sarles Brabar yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan kondisi stunting di Tabanan saat ini sudah turun dari sebelumnya 8,2 persen menjadi 6,3 persen
“Tentunya hal ini terjadi karena hasil kolaborasi dan komitmen lintas sektor serta pengelolaan Dana DAK yang baik,” katanya
Sarles Brabar menambahkan, selain kedua hal tersebut, inovasi Semara Ratih yang dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Tabanan juga menjadi kunci penurunan stunting di wilayah tersebut.
“Jadi, semara ratih ini merupakan program inovasi yang menggabungkan layanan konseling pranikah dan pencatatan perkawinan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persiapan pernikahan, termasuk persiapan fisik dan mental untuk memiliki keluarga yang sehat dan sejahtera. Selain itu juga perlu diapresiasi kinerja Bupati Tabanan yang langsung turun kerja di Desa-desa,” jelasnya
Sarles Brabar pada kesempatan tersebut juga mengucapkan bahwa rencananya Bupati Tabanan akan diberikan apresiasi oleh BKKBN pada Hari Keluarga Nasional sebagai apresiasi dan komitmennya dalam mendukung program Bangga Kencana dan Stunting.
Harapnya, stunting di Kabupaten Tabanan bisa kembali diturunkan sehingga pariwisata Bali tetap menjadi tujuan utama para wisatawan.
Untuk diketahui, Komisi IX DPR RI juga melakukan kunjungan ke Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten Tabanan serta kunjungan juga dilaksanakan secara paralel di Kabupaten Gianyar dan Badung. (dian/bkkbn/kb)