GIANYAR, Kilasbali com – Bertempat di areal sawah milik Anak Agung Anom di Banjar Tunon, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu (21/4/2024), sejumlah anggota dari berbagai komunitas berjibaku dan bersuka ria dengan penuh semangat membantu para petani setempat melakukan panen beras eco enzyme.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Weda Sugama, relawan Enzyme Bakti Pertanian yang selama ini gencar melakukan sosialisasi dan mengajarkan kepada banyak orang serta beberapa komunitas untuk gemar membuat dan menggunakan cairan eco enzyme dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
Weda Sugama juga mengajak para petani untuk bercocok tanam dengan menggunakan cairan eco enzyme sebagai pengganti pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Menurutnya, cairan eco enzyme mampu mengurai polusi pada tanah, air, dan udara
Pada kesempatan tersebut, para petani, sejumlah anak muda, dan masyarakat setempat dikumpulkan untuk diajari cara pembuatan cairan eco enzyme yang mudah dan ramah lingkungan.
Serta mengikuti kelas pertanian eco enzyme yang menghadirkan pakar, sekaligus praktisi dr Joean Oon dan Lyu Ming.
Weda Sugama menjelaskan, hasil panen beras eco enzyme kali ini mengalami peningkatan yang luar biasa, jika dibandingan dengan hasil panen padi sebelumnya. Kegiatan tersebut juga dihadiri Aryasa (relawan Biodynamic Bali), Yudani, Yuli (Enzyme Bakti Indonesia), Yulia, Evie, Emmy, Made Sudiarta (Room for Dessert), Yoga (Kelompok Petani Kedisan Mandiri), Wesna (Kelompok Petani Darmasaba), Tu Agus (Bali Sehat Mandiri), Krisna Sindhu dan Jero Gede Arta (Sai Green)
Selama ini kata Weda Sugama, keberadaan sawah tersebut dirawat tanpa menggunakan pupuk kimia dan sebagai penggantinya petani justru menggunakan eco enzyme, yang merupakan cairan multifungsi.
“Semoga melalui kegiatan seperti ini bisa mengedukasi para petani, sejumlah komunitas, maupun masyarakat untuk menyadari betapa pentingnya penggunaan cairan eco enzyme tersebut,” harap Weda Sugama. (Kb/djo)