DenpasarNews UpdatePendidikan

Dukung UMKM Go Digital, Primakara University Tingkatkan Rasio Kewirausahaan di Bali

    DENPASAR, Kilasbali.com – Untuk mendukung kemajuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali, Primakara University (Prime-U) menggelar program Pendampingan Bisnis dan Digitalisasi UMKM, di Aula Lantai 4 Primakara University, Denpasar, Sabtu (16/3).

    Sebanyak 63 UMKM yang tersebar di Denpasar, Badung, dan Gianyar mengikuti pendampingan dengan menghadirkan mentor berkompeten.

    Yakni, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, I Wayan Ekadina, Kepala Dinas Koperasi Kota Denpasar, Dewa Made Agung, Dosen Primakara University & Mentor Seller Shopee, Kurniawan Joko Purnomo, serta Event and Partnership Kampus Shopee UMKM Bali, Bramantyo Bagus Cemerlang.

    Kepala Dinas Koperasi Provinsi Bali, Ekadina yang membuka program Pendampingan Bisnis dan Digitalisasi UMKM dari Primakara University ini, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya. “Kegiatan Primakara University ini meningkatkan rasio kewirausahaan di Bali,” katanya.

    Pihaknya berharap, lulusan Primakara University ini melahirkan wirausaha muda yang memiliki kompetensi yang tinggi.

    Baca Juga:  Ikan Sumber Protein Tinggi!

    Sementara itu, Rektor Primakara University, Made Artana melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik, Helmy Syakh Alam mengatakan, selain program Pendampingan Bisnis & Digitalisasi UMKM, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pembekalan materi kepada mahasiswa sebelum terjun langsung ke lapangan.

    “Program ini bertujuan untuk membantu UMKM di Bali agar dapat bersaing di era digital. Kami menyadari bahwa digitalisasi menjadi hal yang sangat penting bagi UMKM, terutama dalam memperluas pasar dan meningkatkan penjualan,” ungkapnya.

    Lanjutnya, pembekalan bisnis dan digitalisasi UMKM merupakan rangkaian dari Program ‘Go Digital Bersama Primakara’.

    Program ini fokus terhadap digitalisasi proses bisnis. Pelaku UMKM dibimbing untuk mengoptimalkan teknologi digital dalam berbagai aspek bisnis mereka, seperti pencatatan keuangan, manajemen stok, dan layanan pelanggan.

    Selanjutnya, pendaftaran ke marketplace online. Tim ahli dari Primakara akan membantu UMKM untuk membuka akun di marketplace online ternama, seperti Shopee.

    Baca Juga:  Koster-Giri Lebih Memilih Menyapa Masyarakat dan Tawarkan Program

    Berikutnya, pembukuan digital. UMKM diajarkan cara menggunakan software akuntansi untuk membantu mereka dalam mengelola keuangan usaha dengan lebih baik.

    Kemudian, pembuatan konten promosi. Yakni, UMKM akan mendapatkan pelatihan tentang cara membuat konten promosi yang menarik dan efektif untuk meningkatkan penjualan.

    Program ini terbuka bagi UMKM yang memenuhi persyaratan seperti memiliki usaha aktif, penjualan masih bersifat konvensional, belum memiliki tim digital marketing, dan berkomitmen mengikuti program sampai dengan akhir.

    “Dengan terselenggaranya program Pendampingan Bisnis dan Digitalisasi UMKM, Primakara University berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan UMKM di Bali. Dengan harapan, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka di era digital serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Bali,” pungkasnya.

    Disisi lain, Kepala Dinas Koperasi Kota Denpasar, Dewa Made Agung mengatakan, Primakara sangat luar biasa, dan dari dahulu sebagai kampus entrepreneur dengan ditigalnya.

    Baca Juga:  Peringatan BKGN 2024, Begini Pesan Pj Ketua TP PKK Bali

    “Saya kira nanti merangsang anak-anak muda, khususnya para mahasiswa, keluarannya tidak lagi memikirkan di mana kerjanya nanti. Karena telah mencetak wirausaha muda,” ungkapnya.

    Menurutnya, melalui program ini akan mampu meningkatkan usaha dari UMKM. Kendati demikian, ujung dari program ini diharapkan mampu membuat semacam festival UMKM, sehingga para wirausaha yang terpilih mampu menampilkan produknya.

    Di Denpasar sendiri, lanjut dia, telah banyak membangun ekosistem UMKM. Salah satunya dengan memanfaatkan gedung Dharma Negara Alaya.

    “Anak-anak muda bisa melakukan aktivitas dan berkomunikasi untuk mengembangkan usahanya. Disitu kami memberikan peluang,” tuturnya.

    Dia menambahkan, di Denpasar terdapat 60 ribu lebih UMKM, dan hampir 80 persen telah memanfaatkan marketplace untuk memasarkan produknya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi