DENPASAR, Kilasbali.com – Institute for Essential Services Reform (IESR) telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Bali Net Zero Emission (NZE) 2045. Mengingat, Bali memiliki potensi potensi energi terbarukan yang melimpah.
Program Manager Akses Energi Berkelanjutan IESR, Marlistya Citraningrum menyampaikan bahwa telah melakukan pengenalan untuk mewujudkan NZE 2024. Baik itu melalui media sosial, maupun upaya lainnya.
Salah satunya mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik, hingga penggunaan alat-alat rumah tangga yang menggunakan listrik.
“Di Nusa Penida seiring peningkatan jumlah wisatawan pascapandemi sempat terjadi pemadaman, sehingga dilakukan program Nusa Penida 100 Persen Energi Terbarukan,” katanya.
Analis IESR Alvin Putra S menyampaikan, dari hasil kajian yang dilakukan di Kepulauan Nusa Penida, ternyata memiliki enam sumber energi terbarukan.
Mulai dari tenaga surya yang memiliki potensi 32 GW, kemudian Biodiesel mengambil dari rumput laut.
Selanjutnya, Biomassa dari tanaman gamal, tenaga angin yang kecepatannya tidak terlalu tinggi, gelombang/arus laut, dan Sea Water PHES.
Diharapkan dengan optimalisasi sumber energi itu, tiga pulau yang ada di Kepulauan Nusa Penida bisa mandiri energi.
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa menuturkan, untuk di Bali sendiri IESR telah melakukan gerakan.
Bahkan, terlibat dan memberikan masukan kepada Pemprov dalam menyusun Pergub Bali tentang Energi Bersih Terbarukan.
Menurutnya, untuk di Nusa Penida sendiri sudah dilakukan kajian dengan hasil memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar.
Bahkan, bisa menggantikan semua kebutuhan listrik ke depan. Salah satunya potensi PLTS di bangun di tanah dan dibangun di atap.
Selanjutnya ada potensi angin, kemudian ombak dan potensi lainnya. “Intinya Nusa Penida bisa memenuhi kebutuhan listrik, bahkan bisa memenuhi Bali,” bebernya.
Menurutnya, jika ini terwujud dan mampu menyerap tenaga kerja, selain destinasi wisata. “Kami sudah menyelesaikan kajian teknis untuk energi terbarukan di Nusa Penida,” pungkasnya.
Akademisi Unud, Satya Kumara menyampaikan apresiasi terhadap kajian IESR. “Ini adalah kerja awal untuk mewujudkan Nusa Penida mandiri energi,” katanya. (jus/kb)