MANGUPURA, Kilasbai.com – Bingar Showcase kembali hadir untuk yang ke-2 kalinya, dan kali ini menjadi bagian dari rangkaian Grand Opening di Uncle Ben’s 23. Sebuah kolaborasi yang meriah dan penuh semangat untuk merayakan seni dan kebersamaan.
Kolektif dari grup band ini menyelenggarakan ritual unik, dimana semua band berkumpul satu jam sebelum showtime untuk makan bersama dan mengundi rundown urutan perform.
Benten 62, sebuah unit group musik dengan genre post-rock, membuka acara dengan membawakan lagu-lagu dari rilisan EP terbaru mereka yang berjudul “Semua, Awan (Semua Hari)”. Soul And Kith, dalam format band, menyajikan tembang “Don’t want to be” dengan aransemen terbaru yang memukau penonton.
Galiju, band baru dengan musisi ternama seperti Reza (drumer Matajiwa), Ian Joshua (ZatKimia/Kaimsasikun), dan Rangga (Hellomicophone), menyuguhkan genre rock energik dengan membawakan “Let it Bleed”. Wallaby Project, unit rock alternatif yang sering dibicarakan, menutup rangkaian Bingar Showcase Vol.2 dengan membawakan “When I Die”, mengajak audiens untuk ikut menyanyi bersama.
Bingar Showcase Vol.2 memenuhi Uncle Ben’s 23 dengan penuh, menghadirkan hampir 300 orang penonton yang antusias.
Richart Volx, pelopor Bingar Showcase, merasa bangga dengan suksesnya acara ini. Semua persiapan berjalan lancar, dan penampilan dari semua musisi berhasil memukau penonton.
Atmosfer di venue begitu hidup, dengan antusiasme pengunjung dan teman-teman yang sangat dinantikan, menciptakan hubungan erat antara musisi dan pendengarnya, juga komunitas-komunitas yang tumbuh bersama mereka.
“Sinergi dari Bingar Showcase kedua sungguh terasa kuat, baik dari venue, musisi, maupun komunitas. Energi yang berbagi di malam itu merupakan energi yang membuat kami merasakan ekstase dalam berkarya,” ujar Volx.
Uncle Ben’s 23, sebagai tempat penyelenggara acara, menunjukkan dedikasinya sebagai tujuan bagi event semacam ini.
“Kami dari pihak manajemen siap memfasilitasi setiap event yang ada, dengan semua fasilitas yang kami punya di dalamnya. Bingar Showcase menjadi salah satu bukti bahwa Uncle Ben’s 23 dapat menjadi tempat yang ideal untuk acara sejenis,” tambah Ope Dahlan, pengelola Uncle Ben’s 23.
Bingar Showcase terus tumbuh dan bisa menjadi contoh kongkrit bagi musisi dan penggemar untuk bersatu dalam apresiasi seni musik.
Seperti keinginan kami akan muncul dan tidak sabar untuk melihat lebih banyak lagi showcase mendatang yang akan membawa kesenangan dan inspirasi bagi semua yang terlibat. (prnt/kb)