GianyarHiburanPariwisata

Merajut Harmoni Alam, Hidangan Lezat, dan Pesona Budaya Bali di Restoran Taroo Ubud

    GIANYAR, Kilasbali.com – Taroo, restoran baru bernuansa “paddy pool lounge”, telah resmi dibuka di Ubud, Bali. Tak sekedar tempat makan, restoran ini mengusung konsep sebagai wahana bersantai yang dilengkapi kolam renang air hangat dengan pemandangan menghadap persawahan subak khas Pulau Dewata.

    Kentalnya nuansa budaya Bali dimunculkan Taroo dari arsitektur dan interior yang didesain untuk menyatu dengan alam. Setiap tamu yang datang akan disambut tiga patung “Cili” setinggi 4 meter.

    Taroo Paddy Pool Lounge. foto/ist

    Patung-patung ini mencerminkan semangat tradisi Bali dan menjadi simbol tiga elemen kehidupan, yaitu kepala, tubuh, dan kaki. Ketiga patung Cili ini melambangkan kekuatan, keindahan, dan kesuburan.

    “Kami sangat senang menyambut tamu di Taroo dan menawarkan pengalaman yang menggabungkan alam, budaya, dan gastronomi,” kata Abigail Khairunisa mewakili pemilik dan manajemen Taroo Paddy Pool Lounge, Rabu (24/5).

    Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Janji Perkuat Sinergi Banjar Dinas dan Adat untuk Rawat Kerukunan Antarwarga

    Abigail pun menjelaskan bahwa adanya perpaduan pemandangan sawah, kolam air panas, live musik, dan hidangan lezat, diharapkan dapat memberikan pengalaman berkesan bagi para tamu yang ingin bersantai dan terhubung dengan alam.

    “Tujuan kami adalah menciptakan ruang di mana tamu dapat bersantai dan meremajakan diri, sambil terhubung dengan keindahan alam dan budaya Bali,” ujar Abigail.

    Taroo Paddy Pool Lounge. foto/ist

    Nama Taroo sendiri berasal dari “Kalpataru” yakni pohon yang melambangkan kesejahteraan bagi semesta. Taroo berharap bisa membawa kemakmuran dan kesejahteraan tak hanya bagi pemiliknya, tapi juga bagi para pelanggan, staf, dan masyarakat sekitar.

    Baca Juga:  Ardika Bikin Tabanan Bebas Bicara, Ajak Mahasiswa-Jadikan Riset Akademisi Jadi Acuan Kerja

    Di awal operasionalnya, Taroo mempekerjakan 30 orang tenaga kerja yang sebagian besar dari Ubud. “Mulai dari chef, pramusaji, sampai general manajer itu dari Ubud,” ujar Abigail.

    Selain memberdayakan sumber daya manusia (SDM) lokal, Taroo juga bekerjasama dengan tokoh adat, kepala desa, dan pengelola subak. “Untuk semua kegiatan kita melibatkan mereka. Semoga kalau kita maju, itu artinya bisa maju bareng-bareng untuk kemakmuran masyarakat,” urai Abigail.

    Menu Taroo mengantarkan tamunya pada perjalanan kuliner dari masakan Indonesia hingga internasional. Dengan penekanan pada bahan-bahan segar dan metode memasak tradisional.

    Baca Juga:  Rusak Moral dan Budaya Bali, Pemprov Bali Larang Pementasan Joged Bumbung Jaruh
    Taroo Paddy Pool Lounge. foto/ist

    Menurut Abigail, setiap hidangan Taroo adalah perayaan rasa dan tekstur yang akan memanjakan lidah pengunjungnya. Untuk makanan, manajemen mematok kisaran harga mulai dari Rp 40 ribu sampai Rp 150 ribu.

    Salah satu menu yang menjadi ciri khas restoran ini adalah bebek krispi Taroo. “Enggak semua orang suka bebek, karena bau khas bebek. Nah disini, kita olah sedemikian rupa agar masuk ke selera semua orang. Kita sajikan dengan nasi hainam,” ujar Abigail. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi