GianyarNews UpdatePariwisata

Visitasi ADWI 2023 Kemenparekraf di Desa Wisata Kenderan, Gianyar

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf) melakukan kegiatan visitasi terkait Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 Kemenparekraf di Desa Wisata Kenderan, Kabupaten Gianyar, Minggu (14/5/2023).

    Desa Kenderan berasal dari nama ke-indra-an yang berarti “Istana Dewa Indra” dalam dunia pewayangan, dan sesuai mitology masyarakat setempat merupakan pelarian Raja Maya Denawa berubah wujud menjadi Dedari Kendran. Begitu kuatnya kepercayaan masyarakat, didukung letak geografis desa, kesuburan hingga keindahan desa diimajinasikan sama dengan Kraton Dewa Indra di Indraloka.

    Desa Kanderan mempunyai beberapa peninggalan sejarah dan arkeologi, seperti 2 sarcophagus di Pura Batulusu di Subak Uma Lawas Kaja, Manuaba, Kanderan. Bentang alam persawahan yang subur dengan kontur yang variatif membuat pemandangan alam yang menyejukkan mata dan jiwa bagi setiap orang yang berkunjung ke Desa Kanderan

    Mewakili Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Tata Kelola Destinasi Indra Ni Tua menjelaskan, ADWI 2023 merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang terus dikampanyekan oleh pihak Kemenparekraf/Barekraf. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ADWI untuk ketiga kalinya yang mengangkat tema “Kebangkitan Ekonomi dari Desa untuk Indonesia Bangkit”.

    Baca Juga:  Propam Cek Handphone Personel Cegah Judol

    Didampingi 2 anggota Dewan Juri ADWI 2023 (Agus Wiyono dan Chef Vindex Tengker), Indra Ni Tua mengatakan, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.

    Sebelumnya, secara terpisah, Menparekraf RI yang akrab disapa mas Menteri Sandiaga Uno menyerukan untuk terus mengobarkan semangat ini menggaungkan Indonesia lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Juga membuka ruang untuk berkarya, memastikan 4,4 juta lapangan kerja tercipta, dan membangkitkan ekonomi yang dimulai dari desa, inilah momentum kebangkitan pariwisata di ADWI 2023.

    Tujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun mancanegara, serta mendorong daerah untuk menciptakan desa wisata baru selanjutnya di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa. Diharapkan, kebangkitan ekonomi dari desa-desa tersebut untuk membangun Indonesia.

    Baca Juga:  Bawaslu Gianyar Diminta Laksanakan Fungsi CAT

    Melalui jejaring desa wisata (jadesta) dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jadesta, yaitu website resmi yang dikembangkan Kemenparekraf. setelah sukses penyelenggaraan ADWI di tahun 2021 dengan 1.831 peserta, dan meningkat menjadi 3.419 desa wisata pada ADWI 2022

    Tahun 2023, jumlah peserta tercatat 4.573 desa wisata yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, melebihi target mas Menteri yaitu 4000 desa wisata. Antusiasme ribuan desa wisata tersebut kelak mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia kedepannya.

    Kategori penilaian ADWI 2023 meliputi daya tarik pengunjung (alam dan buatan serta seni dan budaya), homestay dan toilet, suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), digital dan kreatif, CHSE — Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan), dan Environment Sustainablility (kelestarian lingkungan) — sert kelembagaan desa. Dengan demikian diharapkan kedepan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional. (Kb/djo)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi