GIANYAR, Kilasbali.com – Libur Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, tingkat hunian hotel di kawasan wisata Ubud, Gianyar meningkat 70 persen dibandingkan hari biasanya.
Dari pantauan di daerah destinasi wisata, Minggu (16/4), peningkatan aktivitas pariwisata memang meningkat. Namun, wisatawan domestik di libur Lebaran ini tidak lagi mendominasi, karena jumlah kunjungan dan hunian lebih banyak wisatawan asing. Namun demikian, libur Lebaran yang bersamaan dengan Paskah menjadikan peningkatan cukup signifikan.
“Okupansi hotel non bintang dan bintang pada bulan April 2023 ada di kisaran 60 hingga 70 persen,” ungkap Ketua PHRI Gianyar, Pande Mahayana Adityawarman
Disebutkan, wisatawan domestik umumnya saat Lebaran ke Ubud untuk makan atau berekreasi dan tidak menginap. “Mereka datang ke Ubud untuk aktivitas swing datangi daerah tujuan wisata restoran, sehingga lebih banyak kesana, daripada tinggal atau menginap,” lanjutnya.
Kendatipun demikian, pelaku usaha memiliki strategi untuk meningkatkan tingkat hunian wisatawan domestik. Diantaranya promosi.
“Kita dari asosiasi maupun hotel berusaha promosi di market domestik tapi tetap memang siklusnya begitu, tidak menggeneralisasi memang ada satu dua hotel yang kuat memang dari dulu market domestiknya. Ada satu dua hotel dapat tamu domestik,” sambungnya.
Dan dari 60 persen okupansi, domestik secara global di bulan Maret 10 persen rata- rata. “Harga Ubud tinggi, jumlah kamar lebih sedikit harga lumayan tinggi. Orang datang ke Bali masih ingin pantai, hiburan keluarga malam hari siang hari. Kalau Canggu banyak restoran, waterpark. Ke Ubud paling tidak menikmati alam, Taman Safari, Bali zoo, tapi tidak untuk menginap,” bebernya.
Pihaknya berharap, dari sisi keamanan semua stakeholder bersama menjaga keamanan bersama kepolisian. Sebab banyak wisatawan liburan dari Jawa ke Bali.
“Banyak naik mobil ke Bali, bagaimana kendaraan tidak macet. Bagaimana dari kepolisian lalu lintas, Dishub bisa mengatur arus lalin yang bagus. Tertibkan parkir pinggir jalan atau bahu jalan. Demi kenyamanan wisatawan, karena sedikit-sedikit komplain di sosmed,” pungkasnya. (ina/kb)