DENPASAR, Kilasbali.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merespon cepat perbaikan jembatan di Dermaga Apung Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida. Melalui UPP Kelas II Nyuh Nusa Penida, Kontraktor Pelaksana PT. Sumber Bangun Sentosa dan semua pihak terkait, jembatan itu kini sudah bisa dipergunakan kembali.
Tidak menunggu waktu lama, dalam jangka sebulan perbaikan langsung tuntas dan diuji coba. Hasilnya pun tak ditemukan cacat alias siap digunakan kembali. Renovasi yang dilakukan kontraktor pelaksana PT. Sumber Bangun Sentosa yakni memperkuat movable brigade atau jembatan penghubung ponton.
Perwakilan PT. Sumber Bangun Sentosa selaku kontraktor pelaksana pembangunan menyatakan renovasi telah tuntas dalam jangka waktu sebulan dan sudah ditrial atau uji coba Minggu 15 Januari 2023.
Kepala Kantor UPP Kelas II Nyuh Penida I Ketut Gede Sudarma menyebut, jembatan penghubung ponton tersebut sudah selesai dikerjakan dan sudah diujicoba pertangal 15/1/2023.
Uji coba tersebut berdasarkan Surat Pejabat Pembuat Komitmen Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Nusa Penida nomor UM.002/1/5/UPP.Npe/2023 tanggal 13 Januari 2023.
Dalam surat tersebut, dijelaskan soal undangan Pelaksanaan Uji Coba Movable Bridge Dermaga Apung Pelabuhan Nusa Penida (Banjar Nyuh).
Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, PT. Sumber Bangun Sentosa selaku Kontraktor Pelaksana, PT. Mettana selaku Konsultan Pengawas, dan para sukarelawan hadir dalam uji coba tersebut.
Ada pun beberapa perwakilan instansi berwenang yang hadir antara lain I Ketut Gede Sudarma, selaku Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, Pejabat Pembuat Komitmen Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, Perwakilan PT. Sumber Bangun Sentosa, perwakilan Site Engineer PT.Mettana, utusan PT.Mettana. Para sukarelawan terdiri dari Staf Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, Operator Kapal, masyarakat sekitar Banjar Nyuh Nusa Penida.
“Uji coba sudah dilakukan kemarin. Semuanya berjalan lancar,” ujarnya, Senin (16/1/2023).
Uji coba dilakukan di sisi selatan dan utara dermaga apung ponton yang berukuran 16×1,5 m2. Jumlah orang yang mengikuti uji coba sebagaimana dimaksud pada sisi selatan yaitu sebanyak 37 orang, masing – masing membawa beban seberat 7kg, dengan bobot total 2.916 kg. Dengan asumsi berat rata – rata per-orang yaitu 78 kg/orang.
Selain juga telah dilakukan uji coba orang berhenti di atas movable bridge selama ± 4 (empat) menit. “Bahwa tidak ditemukan adanya failure (kegagalan) struktur yaitu berdasarkan hasil pengukuran lendutan (0,8 cm) lebih kecil dari lendutan akibat beban rencana maksimum sebesar 3,58 cm.
Begitu juga dengan sisi utara. Jumlah orang yang mengikuti uji coba sebagaimana dimaksud pada sisi utara yaitu sebanyak 37 orang dimana masing – masing membawa beban seberat 7kg) dengan bobot total 2.916 kg.
Dengan asumsi berat rata – rata per-orang yaitu 78 kg/orang. Juga telah dilakukan uji coba orang berhenti di atas movable bridge selama ± 2(dua) menit. “Semuanya tidak ditemukan adanya failure (kegagalan) struktur,” ujarnya.
Pada dermaga apung sisi utara dibebani sebanyak 37 orang (masing – masing membawa beban seberat 7kg) dengan bobot total 2.916 kg selama ± 10 (sepuluh) menit. Bahwa kondisi dermaga apung masih dalam keadaan stabil dan tinggi jagaan (freeboard) masih sesuai yang dipersyaratkan yakni lebih dari 40 cm.
Selain itu telah terpasang warning sign (rambu peringatan) terkait pembatasan naik dan turun penumpang pada dermaga apung yang melewati movable bridge untuk mempertahankan umur layan konstruksi yang lebih panjang. (jus/kb)