CeremonialDenpasarNews Update

Inovasi Dinas Pertanian Kota Denpasar

Panen Bawang Merah di Subak Sembung

    DENPASAR, Kilasbali.com – Inovasi yang digalakkan Dinas Pertanian Kota Denpasar kembali membuahkan hasil. Kali ini, petani bawang merah di Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan kembali sukses melakukan panen yang mencapai 37,79 Ton.

    Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Bayu Brahmasta, Kamis (5/8/2022) menjelaskan bawang merah sebagai komoditi pertanian selain padi sangat cocok dikembangkan di Kota Denpasar. Dimana, hampir seluruh subak yang melaksanakan penanaman bawang merah sukses panen.

    Baca Juga:  Koster-Giri Lebih Memilih Menyapa Masyarakat dan Tawarkan Program

    “Kita sudah survei, bahwa lahan atau tanah di Kota Denpasar, selain padi juga sangat baik untuk ditanami bawang merah,” jelasnya.

    Lebih lanjut dijelaskan bawang merah merupakan komoditi yang permintaannya cukup tinggi di pasaran. Sehingga seringkali menjadi pemicu inflasi sebuah daerah. Melihat permasalahan tersebut, pengembangan pertanian bawang merah di Kota Denpasar ibarat gayung bersambut. Selain untuk mendukung produktifitas petani, juga dapat mendukung terjaganya stabilitas inflasi.

    Baca Juga:  Doa Bersama Lintas Agama untuk Sukseskan Pilkada Serentak di Bali

    “Dengan waktu 3-4 bulan sudah panen, memang dapat dikatakan waktu yang singkat, semoga ke depan bawang merah dapat menjadi pilihan dalam pertanian yang menguntungkan,” ujarnya.

    Brahmasta menjelaskan, selain di Subak Sembung, pengembangan komoditi bawang merah juga dilakukan di beberapa wilayah. yakni Subak Mergaya, Kecamatan Denpasar Barat dengan luas lahan sekitar 1 Hektar mampu menghasilkan 15 ton lebih bawang merah.

    Selanjutnya di Subak Kedaton dengan luas lahan sekitar 1 Hektar dapat menghasilkan 14 ton bawang merah, dan di Subak Intaran Barat dengan luas lahan 1 Hektar dapat menghasilkan 19 ton bawang merah.

    Baca Juga:  20 Media Massa di Bali Raih Mangupura Awards

    “Harapan kami tentu pertanian Kota Denpasar di tengah pesatnya kemajuan zaman dan perkembangan kota dapat terus bersaing dan produktif, sehingga ketahanan pangan dapat terus tercipta,” jelasnya.(sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi