TABANAN,Kilasbali.com – Nasib malang dialami petani, I Gede Made Duryodana. Tiga ekor sapi miliknya tewas tertimbun tanah longsor di wilayah Subak Anyar, Banjar Gunungsari, Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Rabu (30/3) pagi, sekitar pukul 07.00 WITA.
Dari informasi yang dikumpulkan redaksi Kilasbali.com, awalnya Duryodana bersama rekannya I Nengah Puji mencari rumput di sekitar aliran irigasi Subak Anyar, Banjar Gunung Sari Kaja, Jatiluwih.
Saat sedang mencari rumput, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dari atas. Ternyata, tembok senderan irigasi sepanjang kurang lebih 10 meter amblas dan jebol.
Air aliran irigasi pun meluap dan mengalir ke bawah. Akibatnya, tanah tergerus dan longsor menimbun kandang sapi yang berisi tiga ekor sapi, satu ekor betina dan dua ekor jantan.
Selain itu, longsoran juga menimbun sawah yang berisi tanaman padi seluas kurang lebih 20 are. Dengan adanya kejadian tersebut, dia menginformasikan kepada Babinkamtibamas Jatuluwih dan diteruskan ke Polsek Penebel.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia kepada kilasbali membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, longsor dipicu curah hujan yang cukup tinggi sejak Selasa (29/3).
“Petani I Gede Made Duryodana selaku pemilik tiga ekor sapi mengalami kerugian Rp 21 juta dan I Nengah Gangga Sidi selaku pemilik lahan sawah yang ditimbun longsoran mengaku mengalami kerugian Rp 21 juta,” ujarnya. (m/kb)