DENPASAR, Kilasbali.com – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kang Emil) tampak satu payung berdua saat peluncuran Program “Mesra” di Kawasan Pura Melanting, Pasar Badung, Denpasar, Selasa (18/1/2022).
Mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster, pada kesempatan itu Cok Ace menegaskan kedatangan Kang Emil membawa berkah yang sangat luar biasa bagi Bali. Dikatakan, kunjungan pariwisata ke Bali selama ini masih sangat turun.
Karena itu, kunjungan Kang Emil bersama 200 rombongan termasuk jajaran bank bjb Bali yang diperkirakan selama 2 hari menghabiskan anggaran dana sekitar Rp2 miliar tersebut memberi dampak positif bagi ekonomi Bali.
“Kedatangan Kang Emil sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan domestik ke Bali. Karena meskipun Bali sudah dibuka secara internasional, namun masih banyak kendala, sehingga kondisi Bali masih belum normal. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Kang Emil bersama bank bjb yang telah kembali datang ke Bali,” tandas Cok Ace.
Apalagi kunjungan Kang Emil kali ini, sekaligus meluncurkan Program Mesra atau Mensejahtetakam Rakyat yang sangat sesuai dan sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Menurutnya, kerjasama yang baik ini akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat Bali.
“Sekali lagi semoga kedatangan Kang Emil memberikan manfaat semua pihak,” tutupnya.
Sebelumnya, mengawali kunjungamya ke Pulau Dewata, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil menghadiri Business Review bank bjb Tahun 2021 dan Executive Workshop Tahun 2022 di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Senin (17/1/2022).
Dalam kegiatan tersebut, Kang Emil kembali mengulas tiga kunci perekonomian Indonesia yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo. Ketiga kunci perekonomian itu meliputi hilirisasi industri, ekonomi hijau, dan ekonomi digital.
“Ketiga itu kalau digabung dan kompak semua merespon, ekonomi kita luar biasa,” ungkap Kang Emil
“Sekarang saja G20 yang akan ada di Bali kan kita ranking 16. Tiga rumus ini kalau dipakai, kita bisa ranking 10 dalam 10 tahun ke depan,” imbuhnya.
Di tengah potensi itu, Kang Emil meminta bank bjb mengambil posisi strategis. Peran serta bank bjb bisa diejawantahkan dengan strategi riil dalam membaca ceruk pasar.
“BJB harus ikutan dalam narasi besar itu. Jadi kredit yang tadinya di zona-zona yang biasa-biasa saja, geserlah ke zona-zona yang tiga tadi, kira-kira begitu,” ujar mantan Walikota Bandung itu.
Meski demikian Kang Emil tetap mengingatkan bank bjb menjalankan tugas selayaknya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). (m/kb)