DENPASAR, Kilasbali.com – Sebagai detinasi pariwisata dunia, Bali sangat terpuruk dengan mewabahnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Tak ada wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali.
Akibatnya, pekerja pariwisata terpaksa banting setir beralih profesi agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda sejak medio Maret 2020.
Tak hanya pekerja pariwisata di Bali, Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga terdampak. Mereka terpaksa dipulangkan dari tempat mereka berkerja. Salah satu pekerja kapal pesiar.
Seperti yang dialami seorang pekerja kapal pesiar asal Klungkung, Dewa Satriya Wibawa (46). Dia terpaksa dipulangkan karena pandemi.
“Saya pulang dua tahun lalu, April 2020,” katanya saat mengikuti serbuan vaksinasi yang diadakan Korem 163/Wira Satya di Plaza Renon, Denpasar, Kamis (30/12).
Selama berada di kampung, dia mencoba beralih profesi. Yakni mencoba peruntungan menjadi penjual kripik keladi. Kendati hasilnya tak sebeberapa, paling tidak profesi baru itu sedikit mendongkrak uang dapur. “Saya jual kripik,” ujarnya sembari melepas tawa.
Sementara terkait keikutsertaanya dalam serbuan vaksinasi ini, karena dia akan dijadwalkan berangkat Kembali. Bekerja di kapal pesiar yang direncanakan pada Januari 2022. Untuk itu, dia mengikuti vaksinasi tahap III alias booster.
“Ke luar negeri wajib booster,” ungkapnya seraya berharap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, sehingga kehidupan berjalan seperti sebelum mewabahnya SARS-CoV-2 ini. “Mudah-mudahan pandemi ini segera pergi dari muka bumi ini,” harapnya.
Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 dalam upaya mempercepat terwujudnya kekebalan komunal terus digencarkan Korem 163/Wira Satya.
Kali ini, gelaran vaksinasi Korem menyasar masyarakat umum, dan melayani vaksin pertama hingga vaksinasi tahap III alias boster. Tak pelak, gerai vaksinasi di Plaza Renon itu diserbu masyarakat. Karena mereka kebanyakan akan keluar negeri, sehingga memerlukan boster.
“Serbuan vaksinasi ini dalam rangka mempercepat program vaksinasi nasional. Di mana vaksinasi di Bali sudah baik, dan kami meningkatkannya agar lebih baik lagi, sehingga terbentuk kekebalan masyarakat khususnya di Bali,” kata Kakesdam IX/Udayana, Kolonel Ckm dr. Jusron Iriawan.
Dijelaskan, dalam serbuan vaksinasi ini pihaknya menyediakan seribu dosis vaksin. “Dari informasi terakhir, masyarakat yang mendaftar mencapai 752 orang,” ungkapnya.
Dia menegaskan, vaksinasi ini menyasar masyarakat umum. Khususnya bagi mereka yang sama sekali belum mengikuti vaksinasi. “Kami juga melayani vaksinasi tahap III, boster. Baik itu untuk masyarakat umum, dan juga anggota yang belum divaksin tahap III,” tegasnya.
Dikatakan, pelayanan vaksinasi juga dilakukan di RSAD di Jalan PB Sudirman, Denpasar, Bali. “Vaksinasi juga menyasar masyarakat ber-KTP luar Bali yang belum mengikuti vaksinasi,” imbuhnya.
Kakesdam menambahkan, untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun juga dilakukan dengan bekerjasama dengan kodim-kodim. “Vaksinasi anak telah sesuai target 70 persen, dan kami melakukan percepatan di daerah-daerah dengan turun ke SD-SD. Dan nanti untuk vaksinasi tahap II akan dilakukan pada bulan Januari 2022,” tandasnya.
Kasrem 163/Wira Satya, Kolonel Inf Ida Bagus Surya W, menambahkan, vaksinasi kali ini juga melayani Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan berangkat bekerja ke luar negeri. Karena persyaratan mereka bisa berangkat, wajib mengikuti vaksinasi booster.
“Kami harap dengan vaksinasi tahap III ini, juga mencegah Covid-19 varian baru Omicron. Untuk itu, kami harap masyarakat memanfaatkan serbuan vaksinasi ini,” harapnya.
Kasrem juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak atau jauhi kerumunan, dan juga rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.
“Disiplin protokol kesehatan menjadi kunci utama untuk menghadapi virus yang terjadi sekarang ini,” tandasnya. (jus/kb)