Crime Indeks 2021 Turun 14,95 Persen

DENPASAR, Kilasbali.com – Crime Indeks secara umum tahun 2021 dibanding tahun 2020, turun 14,95 persen.
Hal tersebut diungkapkan Wakapolda Bali Brigjen Pol. I Ketut Suardana pada acara
Jumpa Pers Akhir Tahun 2021, di Mapolda Bali, Rabu (29/12/2021).
Wakapolda mengatakan untuk trend perkembangan kasus menonjol tahun 2021 (curat, curas, curanmor, anirat,dan pembunuhan) turun 27,8 persen.
“Laka lantas tahun 2021 turun 23,17 persen dengan total korban jiwa 305 orang. Sedangkan tahun 2020 total korban jiwa mencapai 397 orang, dengan selisih korban jiwa 92 orang,” ujarnya.
Lanjutnya, pengungkapan kasus tindak pidana korupsi tahun 2021 turun 18,18 persen. Tahun 2020 sebanyak 11 kasus sementara tahun 2021 sebanyak 9 kasus.
Pengungkapan kasus Cyber Crime (ITE) sepanjang tahun 2021 ada 58 kasus meliputi skimming, pornographi, sara, ilegal akses, pemerasan WNA, penipuan online.
Penanganan kasus narkoba tahun 2021 mengalami penurunan 7,48 persen. Pada tahun 2020 sebanyak 775 kasus sedangkan tahun 2021 terdapat 717 kasus.
Pengungkapan kasus menonjol kejahatan jalanan (Street Crime) diantaranya pembunuhan WNA asal Slovakia, pengeroyokan di simpang jalan Subur Monang Maning, perusakan kunci mesin ATM dan pemasangan router oleh 2 orang WNA asal Turki.
Pengungkapan kasus menonjol tindak pidana melibatkan anak dan perempuan diantaranya kasus menyetubuhi anak dibawah umur di Buleleng, dan kekerasan ayah kandung yang menyebabkan anaknya meninggal dunia di Karangasem.
Pengungkapan kasus menonjol penyalahgunaan narkoba diantaranya home industry pembuatan extacy dengan mengamankan 286 butir (92,92 gram) serbuk dengan berat bersih 106,92 gram. Dan pengungkapan peredaran Shabu-shabu dengan mengamankan 1.013,74 gram dan 230 butir extacy dengan berat 94,66 gram.
Wakapolda Bali menambahkan pengamanan beberapa event selama tahun 2021 diantaranya menyiapkan 12.000 personil dalam rangka pengamanan G20, dan restorasi hutan manggrove.
Sedangkan tantangan di tahun 2022 mendatang yakni pengamanan kehadiran delegasi dari 20 negara dalam acara Presidensi G20 di tengah kemungkinan penyebaran varian Omicron, event yang menghadirkan penonton di lapangan yang perlu memperhatikan protokol kesehatan, dan pemulihan ekonomi nasional khususnya membangkitkan pariwisata Bali.(sgt/kb)