DENPASAR, Kilasbali.com – Untuk ke-14 kalinya, event tahunan Denpasar Festival (Denfest) kembali berlangsung. Denfest ke-14 mengambil tema “Arsa Wijaya” akan digelar pada 10 hingga 23 Desember 2021.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani pada jumpa pers di Dharma Negara Alaya, Selasa (7/11/2021) mengatakan tema Arsa Wijaya yang diusung bermakna Kemenangan Harapan.
Tema ini menjadi penanda dan perayaan bahwa kreativitas adalah kekuatan pemersatu untuk mengatasi kesulitan, terutama krisis multuidimensi akibat pandemi Covid-19.
“Kreativitas menjelma sebagai obat kebangkitan, dengan begitulah kemenangan harapan diraih dengan Spirit Arsa Wijaya merekat-rekat ke seluruh aktivitas kreatif sebagai injeksi bagi kebangkitan ekonom kreatif yang mengakar dari konsep Ekonomi Oranye,” sebutnya.
Denfest yang telah terkurasi dan terpilih sebagai salah satu festival berskala nasional dari gelaran Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia 2021 ini mengusung konsep dynamic regulated spaces yang mampu mengakomodasi perhelatan kreatif dengan penerapan protokol kesehatan.
Konsep ini ditempuh sebagai bentuk manajemen risiko kesehatan seiring dengan pemulihan dunia dari pandemi Covid-19.
“Dapat dikatakan, strategi terbaru dari pelaksanaan Denfest adalah pelaksanaan secara desentralisasi, inovasi, kolaborasi, dan adaptasi,” imbuhnya.
Dezire juga mengatakan Denfest tahun ini akan disajikan secara hybrid, baik daring maupun luring, melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik itu seniman tradisi maupun seniman modern.
Di samping itu, banyak pihak yang dilibatkan mulai dari masyarakat dan unsur seni, pelaku UMKM, komunitas kreatif elemen masyarakat desa, para sineas, pembicara yang tampil dalam sesi workshop Denfest 2021, serta melibatkan peserta dari negara lain yakni Konsulat Jenderal Vietnam, India, dan Jepang.
Nantinya akan ada penampilan dari Seni tradisi khas Bali yang ditampilkan oleh setiap desa adat pada empat kecamatan di Denpasar, serta ada garapan seni modern.
Penyanyi Bali juga turut menyemarakkan acara Denfest, seperti Dek Ulik, Putri Bulan, Widi Widiana, Di Ubud feat Lebri, Ray Peny, dan lainnya.
“Pengisi acara dilibatkan dengan dua cara, yaitu dilibatkan secara luring maupun daring.Pelibatan secara luring, tentunya para seniman maupun pemanggung hingga kru, pola pikir, dan perilakunya agar menerapkan protokol kesehatan 5M dan CHSE,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, untuk tahun ini pelaksanaan Denfest menggunakan prinsip desentralisasi.
Persebaran lokasi tersebut meliputi Pelibatan catur desa atau empat desa klaster kreatif, di Pasar Badung, dan Dharma Negara Alaya (DNA).
Untuk di Denpasar Utara digelar di Wantilan Desa Adat Poh Gading, di Denpasar Barat digelar di Banjar Abasan Tegal Buah, di Denpasar Timur digelar di Wantilan Pengerebongan Kesiman, dan di Denpasar Selatan digelar di Wantilan Desa Adat Renon, Mertasari, dan Muntig Siokan.
“Penutupannya nanti akan digelar di Muntig Siokan. Penyebaran ini diharapkan dapat menstimulasi kondisi ekonomi tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” sebutnya.
Untuk sumber dana pelaksanaan Denfest ini, Jaya Negara menyebut berasal dari APBD Kota Denpasar.
“Dana ini murni berbasis padat karya seni budaya dan kreativitas. Minimal seniman semangat karena selama ini kesulitan akibat pandemi, kami berikan stimulus untuk yang tampil. Besaran anggaran untuk pelaksanaan Denfest ke-14 yakni Rp 3.5 miliar,” imbuhnya.
Denfest ini melibatkan 926 orang seniman, 215 musisi, 71 UMKM, dan 20 komunitas film.(sgt/kb)