GIANYAR, Kilasbali.com – Sebelum menyandang Desa Wisata, Desa Pupuan Tegalalang, sempat dikatagorikan desa termiskin. Desa ini, kini terus menunjukan kemajuannya. Bahkan di tengah jeda pandemi Covid-19, beragam potensi desa digarap dengan basis wisata tanpa merusak alam.
Salah satu tempat yang sempat menarik perhatian adalah tempat menginap berkonsep kemping di areal persawahan. Tempat yang sangat indah dan menarik penikmat alam karena dinilai sebagai tempat favorit untuk melapas lelah dan menghindar dari suasana keramaian perkotaan.
Tak hanya itu, di desa ini juga berhasil mengembangkan potensi desa lewat pertanian jeruk dan komoditas lain. Belum puas, kini Desa Pupuan akan mengembangkan Museum Pisang di wilayahnya.
Dijelaskan ada lahan sekitar 8 hektar dan 4 hektar diantaranya adalah lahan milik desa adat. “Dengan potensi tanah yang subur, kami yakin pohon pisang bisa tumbuh sangat baik. Di perkebunan ini juga kami kemas sebagai Museum Pisang,” ungkap Perbekel Pupuan, I Wayan Sumatra, Senin (29/11/2021)
Disebutkan, jenis pisang yang ditanam adalah pisang lokal endemik di Bali. Pisang ini juga adalah buah yang pada umumnya dibutuhkan saat upacara agama.
“Ya, ada jenis pisang khusus yang digunakan untuk upacara, seperti pisang Gancan, pisang Tembaga, kadang saat butuh pada upacara sukit dicari, ini gagasan awalnya,” terang Sumatra.
Setidaknya akan dikembangkan sekitar 20 jenis pisang lokal pada lahan desa adat dengan luas 4 hektar. Sedangkan 4 hektar lain dikeloka oleh kelompok secara mandiri. Walau tidak bisa memenuhi kebutuhan pisang di Baki, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan pisang pada lokal daerah.
Sebagai Museum Pisang, kedepannya akan dijadikan agro wisata perkebunan pisang. Hal tersebut menurutnya sangat memungkinkan, mengingat di Bali belum ada Museum Pisang yang representatif.
“Bila produksi berlebih, akan support untuk monyet di Monkey Forest, Ubud,” tambahnya.
Untuk memperkenalkan Desa Pupuan dengan potensi wisatanya, direncat Tahun 2022 akan menggelar Festival Budaya. Hal ini menurutnya untuk memperkenalkan Desa Pupuan memikiii potensi wisata seperti Air Terjun Tangkup, Wisata Agro Jeruk, tracking.
“Kami terus berusaha, satu persatu akan kami wujudkan bersama masyarakat desa, semoga di Tahun 2022 pariwisata berjalan normal,” tutupnya. (ina/kb)