GIANYAR, Kilasbali.com – Hari Banyupinaruh, sehari setelah perayaan Hari Saraswati, pantai dan tempat penglukatan selalu penuh sesak umat yang melaksankan panglukatan (mandi suci). Namun, di Hari Banyupinaruh, Minggu (29/8/2021), suasananya justru lenggang.
Kondisi yang sama juga terlihat di pusat-pusat permandian suci lainnya seperti di Pura Tira Empul, Gunung Kawi dan lainnya. Kesadaran umat dalam mengantisipasi nyembulnya klaster upacara pun dalam menuai apresiasi petugas kepolisian dan parat terkait lainnya.
Pantauan di Pesisir Gianyar, dalam suasana banyu pinaruh, baru kali ini tidak ada aktivitas prosesi malukat. Yang terlihat hanya satu dua warga peisir yang sedang melaksankan aktivitas kecil.
Demkian tampak sejumlah aparat kepolisian dan petugas Bala Wista, BPBD Gianyar yang melakukan monitoring secara ketat untuk memastikan tidak ada umat yang malukat.
“Sekarang sedikit lebih lega, dimana setiap Banu pinaruh, kami harus melakukan pengawasan ketat. Karena umat tidak hanya mengabaikan prokes, namun juga mengabaikan keselamatannya dari ancaman seretan ombak,” ungkap I Made Weta Salah seorang Petugas Bala Wista.
Kapolsek Gianyar, Kompol Gusti Ngurah Yudistira, SH, yang turun langusng memantau situasi di Pantai mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengawasan protokol kesehatan di Pantai Lebih dan juga di pantai yang ada di Kecamatan Gianyar sejak dua hari lalu, atau sejak perayaan Hari Suci Saraswati nyambung ke Hari Banyupinaruh.
Bahkan, dari dua hari sbelumnyapun, pihak sudah melakukan sosialisasi untuk memastikan Banyupinaruh tidak tidak ada masyarakat yang datang ke pantai.
“Petugas kami bersama Satpol PP Gianyar melakukan penutupan di dari pintu masuk pantai, hingga di setiap pesisir pantai,” ujarnya.
Melihat kesadaran umat ini, Kompol Yudistira mengapresiasi kepatuhan masyarakat terhadap larangan mandi di pantai.bahkan di pintu penyegatan memang tidak ada yang umat dating.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat. Mudah-mudahan pandemi covid-19 segera berlalu, sehingga kita bisa merayakan Banyupinaruh di pantai seperti biasanya,” ujar Kapolsek.
Dengan tidak adanya masyarakat yang datang bergerombol untuk mandi ke pentai, terutama di pantai Gianyar yang merupakan pantai laut selatan, hal itu bukan hanya telah mengantisipasi penyebaran covid-19.
Tetapi, kata Kapolsek, juga mengantisipasi adanya korban terseret arus. Sebab kondisi ombak saat ini cukup tinggi.
“Mudah-mudahan sampai besok, masyarakat tidak melakukan aktivitas mandi di pantai. Sebab situasi ombak saat ini cukup berbahaya,” pungkasnya. (ina/kb)