BangliSosial

Di Bangli, KK Miskin Tidur Berenam di Kamar Sempit

BANGLI, Kilasbali.com – Dinas Sosial Provinsi Bali langsung bergerak cepat memberikan bantuan kepada keluarga miskin pasangan suami-istri (Pasutri) I Komang Sumiarta (30) dan Ni Nengah Lestari (30) yang tinggal di Banjar Metra Tengah, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra secara khusus langsung meninjau keluarga Sumiarta pada Sabtu (25/8/2019) pagi.

Dewa Mahendra pun mendapat pengakuan mengejutkan dari Sumiarta, mereka tidur berdesakan dalam kamar sempit berukuran 4 meter x 3 meter. Sumiarta tinggal dan tidur di kamar sempit bersama istri dan empat anak perempuannya, yakni si kembar Ni Wayan Ratih Sumiantari (11) dan Ni Nengah Cintah Kasih (11), serta Ni Komang Juniantari (5) dan Ni Ketut Ayu Antari(1,5).

“Penghasilan yang tidak menentu memaksa mereka harus rela tinggal dan tidur berdesakan. Untuk rumah, segera akan diperbaiki melalui partisipasi sosial dari Relawan Bali dan Dinas Sosial juga,” jelas Dewa Mahendra.

Baca Juga:  DTW Ulundanu Beratan Siapkan Parade Budaya Selama Libur Nataru 2024

Ditambahkan Dewa Mahendra, di pekarangan rumah yang ditempati Komang Sumiarta sekeluarga juga tinggal 4 kepala keluarga (KK) lainnya dari satu kelarga besar yang kondisinya tidak jauh berbeda.

Empat (4) KK itu masing-masing orangtua dari Komang Sumiarta, keluarga Wayan Nukari (kakak dari Komang Sumiarta), keluarga Wayan Wardika (kakak dari Komang Sumiarta), dan keluarga Ketut Sudiasa (adik dari Komang Sumiarta).

Sementara itu, Sumiarta mengatakan jika mereka bekerja sebagai buruh tani, tukang angkut pupuk, ada kalanya juga jadi buruh bangunan sehingga penghasilannyapun tidak menentu. Kondisi ini membuat ia kesulitan untuk membelikan seragam sekolah bagi putri kembarnya, Wayan Ratih Sumiantari dan Nengah Cintah Kasih, yang kini duduk di bangku Kelas VI SDN 6 Yangapi, Desa Yangapi.

Baca Juga:  Pemprov Bali ‘Ngerombo’ Serahkan Bantuan Sosial kepada Masyarakat Desa Mayong

“Tidak jarang anak Saya harus meminjam seragam sekolah kepada sepupunya. Beruntung jarak ke sekolah tidak terlalu jauh, bekal kadang Saya kasi Rp3.000 atau Rp5.000 sehari tergantung kemampuan juga,” tutur Sumiarta.

Beruntung mereka telah memiliki kartu KIS, KIP dan Kartu Indonesia Sejahtra (PKH). Pada kesempatan ini, Dinsos Provinsi Bali menyerahkan sembako berupa beras 10kg, minyak goreng, gula pasir dan mie goreng. Sementara dari Relawan Bali juga memberikan dana pendidikan untuk anaknya yang masih sekolah sebesar Rp 5 juta. (jus/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi