DENPASAR, Kilasbali.com – Animo masyarakat untuk melanjutkan di London School of Public Relations (LSPR) Bali sejak tahun 2015 semakin meningkat bagus.
“Akumulasi meningkat dari tahun ke tahun,” kata General Manager LSPR, Yackie, SE., saat merayakan HUT LSPR ke-27 yang berlangsung di LSPR Jalan Puputan Renon, Denpasar, Senin (1/7/2019).
Menurutnya, dengan adanya LSPR di Bali, pihaknya berharap peminat ilmu komunikasi semakin berkembang di Pulau Dewata ini.
“Tahun 2015 sendiri, kita memulai dengan workshop dan seminar yang saat itu masih bertempat di kampus STPBI. Kemudian pindah ke jalan Gatsu dan memulai menerapkan Advokasi yang berlangsung selama satu tahun,” tuturnya.
Yackie menambahkan, di tahun 2017 pihaknya mulai mengembangkan program S1 jarak jauh. “Animo masyarakat untuk ikut program ini cukup, dan pesertanya dari berbagai daerah. Bahkan yang terjauh itu dari Korea Selatan,” tambahnya.
Tahun 2019 sendiri, lanjut Yackie, LSPR juga menerapkan blended learning yakni sistem pembelajaran secara online dan juga offline.
“Untuk tahun 2019 ini, sudah ada 35 calon mahasiswa yang mendaftar dari berbagai daerah. Dan dari luar Bali itu ada dari Jember dan Banyuwangi. Sedangkan terjauh dari program e-learning itu dari Papua ada dua orang,” bebernya.
Sementara terkait kerjasama, pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai instansi dan juga korporasi, diantaranya dengan IHGM, Parneon, serta beberapa hotel dan restoran yang ada di Bali.
“Kerjasama ini untuk penempatan tenaga magang, penempatan pembicara saat workshop maupun penempatan tenaga kerja,” sebutnya.
Ke depan, dengan LSPR di Bali, masyarakat mulai mengenal tentang adanya sekolah komunikasi di Bali yang sebelumnya hanya ada di universitas negeri saja. (jus/kb)