TABANAN, Kilasbali.com – Alat potong rumput selain bising dan polusi, juga bergetar. Bahkan penggunanya pun ikut gemetaran seusai memakainya.
Namun di tangan pemuda asal Desa Geluntung, Marga, I Gusti Ngurah Agung Putradhyana, alat ini disulap menjadi lebih baik.
Motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak diganti dengan dinamo sumber tenaga DC. Bahkan pengisian daya mengunakan tenaga surya.
Tak pelak, inovasi dan modifikasi itu mengantarkannya meraih Juara I Nasional Teknologi Tepat Guna (TTG) Alat Pertanian Multi Fungsi Berbasis Panel Surya.
Dia menuturkan, modifikasi ini berawal dari pengalamannya. Dia menggunakan alat potong rumput berbasis bahan bakar minyak telah ia jalani selama lima tahun yang lalu.
Setelah menggunakan alat tersebut tangganya gemetar saat memegang gelas. “Kalau orang tangannya kuat tidak masalah,” ucapnya Senin (27/9/2021).
Dia pun berpikir bagaimana cara mengatasi untuk mesin pemotong rumput tersebut agar getarannya terlalu keras.
Akhirnya dia mengingat dulu suka bermain sepeda listrik dan tidak ada bunyinya. Tak hanya itu, alatnya murah dan jauh lebih berkurang getarannya.
Dia kemudian membeli pipa paralon yang materialnya terbuat dari besi, dan alat geraknya.
“Dan akhirnya kita merakitnya, tetapi kemampuan tekniknya tetap dari kampung, jadi tukang bubut di kampung,”ucapnya.
Akhirnya, kata dia, tercipta alat pemotong rumput berbasis tenaga surya. Bahkan, ujungnya juga bisa diganti sesuai kebutuhan pemakai. “Sebenarnya mengunakan alat ini sangat cocok untuk petani,” tandasnya.(gsd/kb)
