DENPASAR, Kilasbali.com – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali IKN Boy Jayawibaya berharap seluruh SMK/SMA atau yang sederajat agar tidak mengelar pelepasan siswa kelas XII secara berlebihan alias glamor.
“Saya harap acara pelepasan siswa dilaksanakan secara sederhana,” himbaunya di Denpasar, Rabu (22/5/2019).
Menurutnya, kendatipun pelepasan siswa berlangsung di sekolah, alangkah baiknya dilakukan sesederhana mungkin untuk menghindari kesan negative di mata masyarakat.
Mengingat, masih ada jalan panjang untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Kendatipun ada kesepakatan dengan pihak orangtua siswa terkait acara pelepasan, saya harap itu tidak membebani wali murid,” jelasnya.
Pihaknya pun tidak menampik, beberapa sekolah khususnya sekolah negeri yang melaksanakan pelepasan ala yudisium.
Di mana siswi tampak berhias, dan menggunakan pakean mewah, sedangkan siswa tampak gagah dengan setelan jas.
“Kalau di kota-kota besar memang tidak masalah. Akan tetapi kan tidak semua siswa mampu. Apalagi yang sekolah yang ada di pelosok,” sebutnya.
Ke depan, pihaknya akan segera membuatkan aturan terkait pelaksanaan acara kelulusan, sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
“Kelulusan layaknya yudisium perguruan tinggi ini untuk anak SMA/SMK ini memang sudah menjadi kebiasaan. Ini harus kami luruskan.
Pasalnya, acara seperti ini sekarang diikuti anak-anak SMP. Di mana mereka kan harus melanjutkan ke SMA/SMK. Alangkah baiknya, alokasi dana itu disimpan untuk biaya sekolah lanjutan,” tandasnya. (jus*/kb)