DENPASAR, Kilasbali.com – Pembangunan di Bali secara umum telah berlangsung dengan mencapai sejumlah kemajuan yang memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan mayarakat Bali. Yakni; meliputi peningkatan pendapatan perkapita, mengurangi angka kemiskinan, mengurangi pengangguran dan berbagai aspek lainnya. Namun, selain memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat Bali, dinamika pembangunan Bali dalam berbagai bidang telah menimbulkan permasalahan, diantaranya menyangkut ketimpangan pembangunan antar wilayah (Kabupaten/Kota) dan antar sector.
Guna memecahkan masalah tersebut, Pemerintah Provinsi Bali melalui Bappeda Litbang Provinsi Bali merangkul beberapa aktor terkait dalam satu bahasan pada acara Seminar Nasional dengan tema “Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru”, di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Rabu (22/5/2019).
Gubernur Bali Wayan Koster diwakili Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Ida Bagus Kade Subhiksu, menyambut baik dilaksanakan seminar dengan tema kemandirian ekonomi Bali, mengingat dari sektor kontribusi pembentuk ekonomi Bali, industri pariwisata dalam arti luas masih menjadi penggerak utama (leading sektor) pertumbuhan ekonomi Bali serta mendorong terjadinya perubahan struktur ekonomi dari primer ke tersier.
Koster menambahkan, ke depan kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bali akan dilakukan dengan pendekatan pembangunan satu pola, satu tata kelola dan satu komando secara komprehensif dan terintegrasi. Hal tersebut, telah tertuang dalam visi Pemerintah Provinsi Bali dalam “Nangun Sat Kethi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru yang artinya “menjaga kesucian dan keharmonisan alam bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala niskala”, sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno, Berdaulat secara politik berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Untuk itu, program pengembangan perekonomian Bali, menurut Koster akan diarahkan pada pengembangan pusat-pusat perekonomian baru disamping memperkuat lembaga perekonomian yang sudah ada. Dengan konsep one island one management, diharapkan dapat membentuk suatu cluster disetiap Kabupaten dengan keunggulan yang ada di maisng-masing wilayah.
Ada yang dikembangkan potensi agrowisata, wisata tirta, wisata olahraga (sport tourism), wisata religi, dan wisata kesehatan. Dengan mengembangkan cluster sesuai potensi kabupaten/kota akan memberikan pemerataan penghasilan dan tidak terjadi tumpang tindih dalam pengembangan potensi daerah. “Untuk itu, saya harap seminar nasional ini dapat memberikan masukan positif pada Pemerintah Provinsi Bali dalam merumuskan kebijakan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali Ika Putra menyampaikan, seminar nasional yang diselenggarakan dalam sehari tersebut, bertujuan untuk mendorong partisipasi akademisi khususnya Perguruan Tinggi, Stake Holder Ekonomi, dan Pemuka Adat untuk mewujudkan kemandirian ekonomi Bali serta memberikan masukan pada Pemerintah dalam mendorong pembangunan Bali yang lebih baik.
“Saya harap para nasumber dapat berbagi konsep dan pengalaman dalam mengembangkan dan menggali potensi daerah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi sesuai visi Pemerintah Provinsi Bali,” katanya. (rls*/kb)