DenpasarEkonomi BisnisPariwisata

Wisata Halal, Strategi Marketing Sandiaga Uno Gaet Wisatawan Timur Tengah

DENPASAR, Kilasbali.com – Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Made Mudarta mengatakan, wisata halal yang dilontarkan Sandiaga Salahudin Uno adalah strategi promosi pariwisata dalam menarik kunjungan wisata muslim, khususnya yang berasal dari Timur Tengah agar datang ke Bali.

Mudarta menjelaskan, halal pandanan kata dalam bahasa Indonesia diartikan boleh, dan lawan kata halal yaitu haram, artinya tidak boleh.

Menurutnya, jika dirangaki dengan pariwisata, yakni pariwisata halal, artinya halal berwisata ke Bali atau boleh berwisata wisata Bali.

“Pariwisata halal itu adalah salah satu strategi untuk menarik wisatawan asal Timur Tengah untuk berkunjung ke Bali,” bebernya di Denpasar, Rabu (27/02/2019).

Baca Juga:  Dekranasda Bali Dorong Kreativitas dan Inovasi Perempuan Bali

Dalam kesempatan tersebut, Mudarta juga menjelaskan, terkait branding Bali sebagai Pariwisata Budaya, itu sudah titik dan telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2012.

Namun karena Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, Sandiaga Uno ingin masyarakat Bali lebih maju dan sukses dalam mengaet wisatawan mancanegara, khususnya wisatawan muslim. Salah satu caranya dengan melakukan promosi pariwisata halal.

“Beliau membaca pasar wisatawan muslim di seluruh dunia yang mencapai hampir 1,5 miliar wisatawan. Ini bahasa marketing untuk menggaet pasar muslim,” sebutnya.

Baca Juga:  Sinergi Pemprov Bali dan BMKG Mitigasi Cuaca Ekstrim 

Mudarta menambahkan, Sandiaga Uno tidak ada berbicara mengganti branding pariwisata Bali. Namun, pariwisata halal yang merupakan trik marketing.

Sebelumnya, Sandiaga Salahudin Uno saat bertandang ke Bali, sempat melontarkan ide menjadikan Bali sebagai tujuan wisata halal.

“Di Bali sendiri kami harapkan pariwisata akan lebih baik dan multiplayer-nya banyak sekali kepada UMKM. Salah satunya juga pariwisata halal. Banyak potensinya, dan sekarang diambil oleh Bangkok,” kata Sandi. (jus*/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi