DENPASAR, Kilasbali.com -Deportasi dan penangkalan warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat inisial MM memberi warning kepada semua WNA yang akan berkunjung ke Bali.
MM langsung dipulangkan ke negaranya pada Senin 14 April 2025 malam pasca tindakan brutal di salah satu klinik di Pecatu Nusa Dua, Minggu 13 April 2025.
Meski baru berlibur ke Bali awal April 2025, MM harus terima pil pahit hukuman administasi keimigrasian sesuai Undang Undang yang berlaku di Indonesia.
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan deportasi dan penangkalan WNA MM menjadi pelajaran dan peringatan bagi wisatawan mancanegara (wisman) lain yang akan berlibur ke Bali.
Koster menyatakan, wisman atau WNA wajib patuh terhadap hukum yang berlaku di Indonesia dan menghormati adat istiadat, budaya, tradisi serta kearifan lokal Bali. Surat Edaran Gubernur Bali No. 7 Tahun 2025 tentang Tatanan Baru Bagi Wisatawan Asing Selama Berada di Bali harus ditaati.
“Pemerintah dan aparat keamanan akan keras dan tegas, tak ada ampun. Kita harap deportasi dan penangkalan ini menjadi pelajaran sekaligus memberi peringatan kepada semua wisman yang bekunjung ke Bali agar patuh pada hukum, menghormati budaya dan kearifan lokal,” tegas Gubernur Koster ketika menyampaikan rilis di kantor Imigrasi Denpasar, Senin (14/5).
Saat penyampaian rilis, Gubernur Bali Koster bersama Kakanwil Ditjenim Bali, Kakanimsus Ngurah Rai, Kepala Imigrasi Denpasar, Kadisparda Bali dan jajaran Polda Bali.
Gubernur dua periode ini menyatakan, langkah tegas dan keras dilakukan agar wisman tertib dan citra pariwisata Bali terjaga baik di mata dunia.
“Kita tak ingin citra pariwisata Bali dirusak oleh tindakan perilaku wisatawan yang tidak sepantasnya, yang kalau kita ikuti dinamikanya, di negaranya saja dia tertib, coba kita ke Jepang, AS, Eropa dan Australia warga negaranya tertib di negaranya tapi kok ke Bali nakal. Ini anehnya, makanya tak ada ampun, yang gini-gini harus ditindak tegas,” jelasnya.
Koster menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada aparat keamanan dan imigrasi yang bertindak cepat menangkap pelaku. Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini, langkah tegas dan keras aparat menunjukkan kekuatan penegakkan hukum demi kehormatan bangsa Indonesia di mata dunia.
“Terima kasih kepada semua pihak, kami mengajak agar semua berperan aktif menjaga Bali sebagai daerah pariwisata di mata dunia,” kata Koster.(M/kb)