TABANAN, Kilasbali.com – Anggota Komisi I DPRD Tabanan, I Ketut Arsana Yasa, mendorong pengelolaan sampah berbasis sumber sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan sampah kiriman di kawasan pesisir yang kerap terjadi di musim hujan.
Seperti yang terjadi pada musim hujan kali ini. Berbagai sampah dari hulu terbawa arus sungai sampai ke laut. Mulai dari sampah ranting, kayu, bahkan rumpun bambu. Tidak hanya itu sampah rumah tangga juga turut terbawa sampai ke laut.
“Sampai di laut, karena terdorong angin laut, sampah itu kembali. Akhirnya, sampah-sampah itu kembali ke pantai,” jelas Arsana Yasa, Senin (23/12).
Menurut politisi PDIP ini, sampah yang belakangan ini perlu mendapatkan perhatian serius adalah sampah plastik.
“Tiap tahun, semakin banyak. Artinya memang benar di Bali darurat sampah plastik,” sebut Arsana Yasa yang juga tokoh Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan ini.
Beberapa waktu lalu, sambung Arsana Yasa, ia bersama warga, khususnya para siswa sempat melaksanakan kegiatan bersih-bersih di Pantai Pasut. Mengingat, banyaknya sampah kiriman melalui sungai atau arus laut.
“Kebetulan bikin kegiatan dadakan bersama para warga dan anak-anak SD baru-baru ini. Sehari sudah bersih. Tapi karena hujan masih berlanjut, sampah-sampah itu datang lagi,” beber Arsana Yasa yang akrab disapa Sadam itu.
Menurutnya, pola penanganan sampah kiriman seperti itu sejatinya tidak efektif. Namun, tetap mesti dilakukan untuk menjaga keindahan pantai. “Yang paling penting adalah solusi jangka panjangnya,” tegasnya.
Solusi jangka panjang yang ia maksudkan adalah pengelolaan sampah berbasis sumber. Khususnya untuk sampah-sampah rumah tangga dan plastik.
“Solusi jangka panjang yang paling penting itu. Kelola sampah rumah tangga dari sumbernya. Pilah-pilah sampah plastik untuk diolah kembali agar tidak mencemari lingkungan,” pungkasnya. (c/kb)