TABANAN, Kilasbali.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan terus melakukan persiapan untuk menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang tinggal 15 hari lagi.
Salah satu persiapan yang akan dilakukan KPU Tabanan selaku penyelenggara adalah menjadwalkan simulasi pencoblosan dengan melibatkan warga secara langsung.
Rencananya, simulasi dengan waktu yang riil itu akan digelar di salah satu TPS (tempat pemungutan suara) di Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, pada Minggu (17/11).
“Kami jadwalkan (simulasi pencoblosan) pada 17 November 2024 nanti di salah satu TPS di Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat,” ungkap anggota KPU Tabanan Divisi Teknis Penyelenggaraan Ni Komang Yuni Lestari, Selasa (12/11).
Ia menjelaskan, dipilihnya salah satu TPS di Desa Antosari, Selemadeg Barat, itu juga didasarkan pada rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tabanan terkait kekhawatiran adanya pemilih yang berpotensi enggan menggunakan hak pilihnya karena lokasi TPS yang jauh.
“Sekaligus menjawab itu. Di sana nanti kami akan melakukan sosialisasi kepada pemilih. Bagaimana proses pemungutan dan penghitungan suara. Ini juga untuk meyakinkan warga agar bersedia datang ke TPS saat Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang,” tegasnya.
Selain simulasi, persiapan lainnya yang hendak dilakukan KPU Tabanan adalah menindaklanjuti arahan KPU RI dan Provinsi Bali soal mitigasi bencana, khususnya mengenai penentuan lokasi TPS, dengan melakukan koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Pasti kami tindak lanjuti. Kami akan melakukan koordinasi di internal terlebih dulu untuk mengagendakan jadwal dan siapa saja yang akan dilibatkan nantinya,” imbuh Yuni Lestari.
Ia menambahkan, koordinasi dengan BPBD nantinya kemungkinan dilakukan setelah pelaksanaan debat terbuka Pilkada Serentak 2024 yang kedua.
“Yang terakhir, kami masih melaksanakan bimtek (bimbingan teknis) pemungutan dan penghitungan suara bagi PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) se-Tabanan,” jelasnya.
Bimtek itu sendiri, sambung Yuni, digelar selama dua hari dari Senin (11/11) hingga hari ini Selasa (12/11).
Kegiatan ini digelar agar badan-badan ad hoc di tingkat kecamatan dan desa seperti PPK dan PPS nantinya bisa menggelar bimtek serupa kepada KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di masing-masing TPS sebelum hari pemungutan suara.
“Materi bimtek di antaranya pemungutan dan penghitungan suara, penggunaan aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada), tata cara pengisian form C hasil plano yang digunakan di TPS, dan beberapa materi penting lainnya,” pungkas Yuni. (c/kb)