KriminalTabanan

Pura Jero Taksu Jadi Sasaran Pencurian, Pelakunya Bawa Kabur Uang Sesari

    TABANAN, Kilasbali.com – Pura Jero Taksu di Banjar Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel menjadi sasaran aksi pencurian. Pelakunya yang sejauh ini masih dalam penyelidikan mencopot kotak sesari dan membawa kabur uang di dalamnya.

    Meski nominal uang sesarinya tidak banyak, sekitar Rp 300 ribu, aksi pencurian yang diketahui pada Rabu (6/11) pagi itu cukup meresahkan pengurus pura tersebut.

    “Tempat kejadiannya di dalam Pura Jero Taksu,” ungkap Kapolsek Penebel AKP Gusti Kade Alit Murdiasa pada Kamis (7/11).

    Ia menjelaskan, setelah dilakukan pencarian di sekitar pura tersebut, kotak sesari ditemukan sekitar sepuluh meter dari lokasi kejadian. “Di bawah pohon bambu,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Efisiensi Jadi Langkah Strategis Mulyadi-Ardika Atasi Defisit Anggaran

    Saat ini, kotak sesari yang isinya sudah diambil pelaku itu disita Polisi untuk kepentingan pemeriksaan sidik jari. “Pelakunya masih lidik,” tegas Alit Murdiasa.

    Ia menuturkan, aksi pencurian ini pertama kali diketahui oleh I Made Astawa (65). Astawa merupakan pemangku di Pura Jero Taksu tersebut.

    Dalam keterangannya kepada polisi, Astawa datang ke pura tersebut pada Rabu (6/11) sekitar pukul 07.30 Wita.

    Setiap hari Astawa memang selalu datang ke pura itu untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai pemangku.

    Baca Juga:  Istri De Gadjah dan Tim Mulyadi-Ardika Disambut Hangat Warga Banjar Batusangian

    Saat tiba di dalam pura, Astawa melihat kotak sesari yang biasanya terikat pada tiang kayu bangunan sakapat (empat tiang) sudah tidak ada.

    Ia kemudian memeriksa ke sekeliling pura untuk mencari kotak sesari itu. Namun, ia tidak kunjung menemukannya.

    Seingat Astawa, kotak sesari tersebut terakhir kali dibuka sekitar September 2024 lalu dengan jumlah uang yang terkumpul sekitar Rp 300 ribu.

    “Kotak sesari tersebut tidak memiliki gembok dan hanya diikat menggunakan kawat pada tiang kayu bangunan sekapat,” imbuh Alit Mudiarsa.

    Baca Juga:  Ardika Bikin Tabanan Bebas Bicara, Ajak Mahasiswa-Jadikan Riset Akademisi Jadi Acuan Kerja

    Hilangnya kotak sesari itu kemudian dilaporkan oleh Astawa kepada Bendesa Adat Wongaya Gede yang selanjutnya meneruskan informasi itu ke polisi untuk dilakukan penyelidikan.

    Sejauh ini, polisi baru mengantongi keterangan saksi-saksi dan menyita kotak sesari untuk kepentingan pemeriksaan sidik jari. Sayangnya, di lokasi itu tidak terdapat CCTV dan posisinya jauh dari pos penjagaan Pura Luhur Batukaru.

    “Pelaku diduga mencuri kotak sesari dengan mudah karena pintu pura tidak terkunci dan kotak sesari hanya diikat pakai kawat (di tiang sakapat),” pungkasnya. (c/kb).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi