PeristiwaTabanan

Dua Mesin Silinder Aspal Mejeng di Pintu Masuk Kantor Dinas PUPRPKP Tabanan

    TABANAN, Kilasbali.com – Ada yang unik dari proses pembuatan pagar selatan komplek kantor Bupati Tabanan beberapa waktu belakangan ini.

    Keunikan itu terlihat pada proses pembangunan pintu masuk kantor Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan di Jalan Arjuna.

    Dua tendem roller atau silinder aspal yang biasa dipakai untuk menggilas permukaan jalan terlihat mejeng di kiri dan kanan pintu masuk kantor tersebut.

    Rupanya, dua mesin silinder jalan itu memang sengaja dipajang di pintu gerbang kantor Dinas PUPRPKP Tabanan sebagai ciri khas.

    Baca Juga:  Sikap Low Profile Mulyadi Bikin Salut Warga Kutuhpaang di Desa Antap

    “Biar ada ciri. Itu (idenya) meniru di tempat lain. Bukan murni ide kami. Cuma kebetulan ada aset yang sudah berumur, kami manfaatkan,” ungkap Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedi Darmasaputra, Rabu (23/10).

    Dua mesin silinder aspal itu sendiri usianya diperkirakan sudah 43 tahun. Saking uzurnya, kedua mesin itu juga tidak memungkinkan untuk diperbaiki.

    “Kedua, sebagai pengingat bahwa mesin-mesin itu pernah dipakai untuk memperbaiki jalan di wilayah Tabanan,” imbuh Dedi mengungkap salah satu pertimbangan memajang dua mesin itu.

    Baca Juga:  Seorang Lansia di Belumbang Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi

    Di samping itu, sambungnya, teknologi pembuatan jalan saat ini juga sudah jauh berbeda karena menggunakan hotmix.

    “Sehingga mesin-mesin itu tidak banyak membantu dalam proses pengerjaan hotmix. Terutama untuk pemadatannya. Sekarang ada juga alat yang namanya roller dengan panjang empat meter dan bobotnya lebih berat,” jelasnya.

    Kedua mesin silinder aspal itu dipasang sekitar dua minggu lalu. Proses penempatannya di pintu masuk kantor Dinas PUPRPKP di sisi kiri dan kanan itu menggunakan crane.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gelar Pelaksanaan Orientasi PPPK 2024

    “Kami bawa dari workshop di Desa Gubug. (Angkatnya) pakai crane. Itu beratnya antara lima sampai enam ton,” pungkas Dedi. (c/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi