TABANAN, Kilasbali.com – Aksi pencurian pratima di areal pura masih mengancam wilayah hukum Polres Tabanan.
Kali ini, yang menjadi sasarannya adalah Pura Kahyangan Tiga Purwa Pura di Desa Adat Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan.
Meski tidak ada satupun pratima di gedong penyimpenan yang hilang, aksi pencurian itu tetap menimbulkan keresahan.
Bukan tanpa sebab, aksi pencurian itu sudah dua kali terjadi. Bahkan, di aksi pencurian pertama, amplifier di pura tersebut berhasil dibawa kabur pencurinya.
Bendesa Adat Lumajang, I Dewa Gede Eva Riana, mengkonfirmasi aksi pencurian tersebut pada Minggu (15/9).
Ia menyebut aksi pencurian kali ini sudah sangat meresahkan karena peristiwa serupa sempat terjadi pada akhir Agustus 2024 lalu. Saat itu, amplifier milik pura hilang.
“Beruntung pratima masih aman. Tapi ini sangat meresahkan karena sudah kejadian yang kedua kalinya,” sebut Eva Riana.
Aksi pencurian yang kedua kalinya ini diketahui krama warga yang hendak ngayah menjelang hari suci Galungan.
Kecurigaan krama terhadap dugaan pencurian itu muncul karena gembok pada gedong penyimpenan terlepas.
Melihat kondisi itu, krama maupun pengurus pura langsung memeriksa pratima yang tersimpan di dalam gedong penyimpenan. “Beruntung pratima masih aman,” tegasnya.
Hanya saja, kejadian ini sudah terlanjur membuat warga waswas. “Apalagi kalau ada kejadian seperti ini, tentu kawasan pura harus disucikan lagi dengan upacara,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan pada rekaman CCTV, aksi pencurian itu terekamn sekitar pukul 01.00 Wita pada Minggu (15/9). Hanya saja, pelaku sulit diidentifikasi karena menggunakan topi.
Menyikapi kejadian itu, pengurus pura berencana melakukan pertemuan untuk membahas upaya penjagaan areal pura ke depannya.
“Kami masih akan merembugkannya. Yang jelas, kami ingin kawasan pura tetap aman,” pungkasnya. (c/kb).