GIANYAR, Kilasbali.com – Dugaan konsleting listrik atas kebakaran Pasar Tematik Ubud beberapa waktu lalu, kini menimbulkan rasa was-was di pasar lainnya.
Terutamanya Pasar Rakyat Gianyar, meskipun megah kondisi sarana mitigasi bencana kebakaran diharapkan mendapat pemeriksaan rutin.
Dari pengakuan sejumlah pedagang di Pasar Rakyat Gianyar, Selasa (20/8), sejak mulai dibuka tidak pernah memperhatikan kondisi sarana mitigasi kebakaran.
Tanpa memperhatikan, petugas pemadam kebakaran juga belum pernah melihat melakukan pengecekan.
“Kalau pasar sebesar ini sangat riskan. Kebakaran kecil bisa dengan cepat membesar jika sarana mitigasi kebakaran tidak berfungsi,” ujar pedagang was-was.
Secara terpisah, Kepala Dinas Damkar dan Pol Pp Gianyar, I Made Watha, mengatakan akan melakukan pengecekan berkala untuk memastikan alat pemadam tetap berfungsi.
“Kita akan melaksanakan pengecekan secara berkala dengan instansi terkait kondisi alat pemadam kebakaran di seluruh bangunan publik di Gianyar,” ujarnya.
Pihaknya juga ingin menciptakan rasa aman dan nyaman di masyarakat yang memanfaatkan bangunan publik.
“Baik itu kelengkapan APAR nya, hydrant dan pendukung fasilitas lainnya untuk ciptakan rasa nyaman dan aman,” jelasnya.
Disamping itu, pihaknya juga memastikan giat sosialisasi pelatihan mitigasi penanganan pertama kebakaran.
“Dan tak kalah penting juga giat sosialisasi dan pelatihan pencegahan kebakaran itu sendiri bagi pengelola bangunan atau usaha dan karyawannya,” pungkas pejabat asal Ketewel ini.
Terkait apakah selama ini ada permintaan pengecekan rutin terhadap pihak pengelola pasar. Watha belum bisa memastikan.
“Sepertinya ada, tiyang (saya, red) masih cek dengan bidang damkar yang menangani nike. Karena banyak pihak dari hotel, villa dan bank meminta melakukan pengecekan,” ujarnya.
Seperti yang telah diketahui Pasar Tematik Ubud mengalami kebakaran pada Sabtu (17/8) lalu.
Sejumlah pedagang menyebutkan saat kejadian fasilitas pemadam seperti hydrant, sprinkler, dan detektor mati. Sehingga api tidak mendapatkan penanganan pertama. (ina/kb)