BANGLI, Kilasbali.com – Pemilik Toya Devasya Hot Spring Waterpark, l Ketut Mardjana mengatakan, daerah Geopark Batur kini menjadi lokasi yang digandrungi untuk dikunjungi wisatawan.
“Terutama setelah Covid-19,” katanya saat memperingati hari jadi ke 22 Toya Devasya di Jalan Puri Bening, Toya Bungkah, Batur Kintamani, Kabupaten Bangli, Kamis (18/7).
Berbagai fasilitas penunjang pariwisata pun tumbuh. Mulai dari glamping, villa, pemukiman, dan lainnya. “Ini adalah dampak dari Toya Devasya,” ujarnya.
Mardjana juga menuturkan perjalanan 22 tahun Toya Devasya yang awalnya hanya memiliki satu kolam dengan jumlah pengunjung hanya 50 orang per hari.
“Pernah paling tinggi 1.000 orang per hari. Itu sebelum Covid-19. Kemudian saat pandemi sepi. Syukurnya pascapandemi sudah berangsur-angsur membaik, 500 orang per hari,” sebutnya.
Pihaknya juga menyampaikan filosofi gajah ungu yang menjadi ikon Toya Devasya.
Menurutnya, gajah merupakan binatang paling besar, dan sekurus-kurusnya gajah masih ada isinya. Hal itulah yang dilakukannya saat pandemi.
“Naik lagi, turun lagi, dan kemudian naik lagi. Akan tetapi sesuai filosofi gajah yang badannya besar. Sekurus-kurusnya gajah tetap besar,” ujarnya.
“Jadi apapun problem yang dihadapi Toya Devasya tetap fight, bangkit dan jaya,” pungkasnya. (m/kb)