DENPASAR, Kilasbali.com – Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menghadiri acara Pisah Sambut Pangdam IX Udayana di Lapangan Apel Makodam IX/Udayana, Jl. Udayana No. 1, Denpasar, Kamis 14 Maret 2024.
Jabatan Pangdam IX/Udayana yang sebelumnya dipegang oleh Mayjen TNI Harfendi, saat ini diemban oleh Mayjen TNI Bambang Trisnohadi, yang sebelumnya menduduki jabatan selaku Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan.
Sementara itu, Mayjen TNI Harfendi sendiri akan menempati posisi barunya selaku Pa. Sahli Tk III Bid Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.
Dalam kesempatan itu, Mahendra Jaya mengungkapkan terima kasih kepada Mayjen TNI Harfendi, karena dalam pelaksanaan tugasnya selama menjabat selaku Pangdam IX/Udayana telah menggagas dan melaksanakan berbagai kegiatan yang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak atas sumbangsihnya terhadap Bali,” katanya.
Menurutnya, telah banyak hal yang dilakukan demi Bali, dan juga mendukung program Pemprov Bali dalam pengentasan kemiskinan melalui kegiatan bedah rumah dan pembuatan sumur bor, melakukan penghijauan dan pembersihan sampah melalui berbagai kegiatan bakti sosial.
“Saya sangat terkesan, karena Bapak menginisiasi sendiri penghijauan di objek vital seperti Gunung Batur. Tentu ini akan sangat bermanfaat bagi alam dan generasi Bali mendatang,” katanya.
Dia menegaskan kekagumannya kepada sosok Mayjen TNI Harfendi yang memiliki karakter humble, murah senyum namun tetap berwibawa.
“Sekali lagi kami sampaikan terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya selama ini yang mampu menjadikan Bali dengan berbagai persoalannya tetap kondusif, mampu mencarikan solusi dan menyelesaikannya dengan baik,” ujarnya.
Kepada Pangdam IX/Udayana yang baru dilantik, Mayjen TNI Bambang Trisnohadi, Pj Gubernur Bali berharap agar terus meningkatkan jalinan sinergi yang sudah terbangun sangat baik antara Kodam IX/Udayana dengan Pemprov Bali.
Sementara itu, Mayjen TNI Harfendi mengaku bahagia selama mengemban tugas selaku Pangdam IX/Udayana.
Menurutnya, pengalaman berbeda harus dijalani setelah menapaki tugas tersebut. Dengan cakupan kewenangan yang cukup luas yakni Bali, NTB dan NTT, dirinya harus mampu menyeimbangkan berbagai permasalahan sosial baik suku, ras maupun agama.
“Kalau di wilayah lain mungkin kami hanya menemui daerah hanya mayoritas pemeluk satu agama ataupun dua agama,” katanya.
Lanjutnya, berbeda dengan Kodam IX/Udayana, wilayahnya luas, dan memiliki perbedaan mayoritas pemeluk agamanya.
“Di Bali mayoritas pemeluk Hindu, di NTB mayoritas Muslim, dan NTT mayoritas Nasrani. Disinilah miniatur indonesia yang sebenarnya, namun berbagai tantangan tersebut bisa kami kondisikan, sehingga bisa tetap terjaga dengan baik. Terimakasih atas dukungan seluruh prajurit selama ini, di tengah keterbatasan yang ada namun tetap mampu melaksanakan tugas dengan baik,” tuturnya. (m/kb)