Tabanan

Komunitas Tuwut-SIS Bangkok Kerja Sama Membuat Tiga Rubuha

    TABANAN, kilasbali.com – Komunitas Tuwut (Tyto Alba Uma Wali untuk Tani) di Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan hingga kini masih konsisten melakukan penangkaran burung hantu sebagai predator alami hama tikus.

    Terbaru, komunitas ini bekerja sama dengan Singapore International School (SIS) of Bangkok untuk membuat tiga buah rubuha (rumah burung hantu).

    Baca Juga:  Petugas dan Warga Binaan Diberikan Pelatihan Jinakan "Si Jago Merah"

    Tiga rubuhan itu dipasang di tiga titik di areal Subak Ganggangan yang luasnya sekitar 25 hektar.

    “Ada tiga yang baru dipasang,” jelas I Made Jonita atau yang akrab disapa Dek Enjoy dari Komunitas Tuwut, Selasa (9/1).

    Ia menjelaskan, sekolah internasional tersebut memberikan peralatan dan bahan untuk membuat rubuha yang telah dipasang di areal Subak Ganggangan.

    Baca Juga:  Masyarakat di Tiga Wilayah Kerambitan Dukung Penuh Sanjaya-Dirga

    Tiga rubuha ini juga untuk mengganti beberapa rubuha sebelumnya yang telah rusak karena faktor usia.

    “Dulu, sebelumnya, ada 14 rubuha yang terpasang. Tapi beberapa di antaranya rusak karena faktor usia,” ujarnya.

    Pemasangan tiga rubuha ini, sambungnya, juga disesuaikan dengan jumlah burung hantu yang akan dilepasliarkan nantinya.

    Ia menambahkan, saat ini di kendang karantina terdapat empat ekor burung hantu yang siap dilepasliaskan.

    “Tiga ekor di antaranya hendak ditaruh di rubuha tersebut selama empat belas hari,” katanya.

    Baca Juga:  Ngusaba Kelapa Desa Timpag Kerambitan, Wayan Koster: Kearifan Lokal Harus Dirawat dan Dilestarikan

    Menurutnya, sejak adanya rubuha dengan burung hantu yang menempatinya, kawasan persawahan di Subak Ganggangan terbebas dari hama tikus yang menggangu hasil panen.

    “Termasuk panen sekitar sebulan lalu. Tidak ada hama,” tukasnya. (c/kb)

    Back to top button