DENPASAR, Kilasbali.com – Pj Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya menyambut baik pengembangan fasilitas Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) pertama di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Hal ini disampaikan Pj Gubernur Bali saat menerima audiensi dari General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan beserta jajaran di Ruang Tamu Gubernur Bali, Rabu (25/10).
Mengawali audensinya, GM Handy Heryudhitiawan menyampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap industri aviasi nasional khususnya PT. Angkasa Pura I (Persero), PT. Angkasa Pura Properti dan KSO FL Technics Indonesia (PT Avia Technics Dirgantara) mulai mengembangkan fasilitas Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) pertama di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Dengan meningkatnya lalu lintas di Bandara I Gusti Ngurah Rai khususnya setelah pandemi, fasilitas MRO ini kami harapkan akan membantu perusahaan penerbangan untuk menambah efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan bisnisnya,” katanya.
Lebih jauh, Heryudhitiawan menambahkan fasilitas MRO baru ini akan memiliki kapasitas sebanyak enam pesawat berbadan sempit, yang didukung oleh berbagai fasilitas perbaikan penunjang serta perkantoran dan pengerjaan fasilitas MRO ini rencananya akan dimulai pada kuartal empat tahun ini dan diperkirakan akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas MRO serta memberikan layanan berstandar Federal Aviation Administration (FAA) hingga European Aviation Safety Agency (EASA) dan dengan dibangunnya fasilitas perbaikan pesawat baru ini, FL Technics Indonesia akan membuka lebih dari 500 lapangan pekerjaan,” kata Heryudhitiawan.
Mahendra Jaya menyambut baik dan mengapresiasi atas berbagai inovasi pengembangan yang dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dengan lalu lintas penerbangan yang terus meningkat, fasilitas MRO ini akan membantu maskapai untuk menambah efisiensi rantai usaha maskapai dan menjadi salah satu upaya untuk menyediakan layanan andal yang akan menunjang Bali sebagai destinasi pariwisata.
“Dengan jumlah penerbangan domestik dan internasional yang terus meningkat, serta konektivitas Bandara dengan kawasan Australia dan Asia, pembangunan fasilitas perbaikan pesawat kami nilai sebagai langkah yang tepat, kami juga berharap pengembangan MRO ini juga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal Bali,” imbuhnya. (M/kb)