TABANAN, Kilasbali.com – Forum Perbekel yang desanya terdampak rencana pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi merasa agak lega.
Ini menyusul telah adanya informasi sementara mengenai kelangsungan dari rencana pembangunan tol tersebut sesuai hasil pertemuan pada Rabu (11/10) di Denpasar.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Perbekel Terdampak Tol Gilimanuk-Mengwi, I Nyoman Arnawa, pada Kamis (12/10).
“Saat ini sudah bisa mengobati kecemasan masyarakat terdampak. Kemarin mereka meminta kepastian,” ujar Arnawa.
Meski demikian, ia berharap ada penyampaian informasi secara langsung terhadap masyarakat yang terdampak rencana pembangunan tol tersebut.
Apalagi menurutnya akan ada pertemuan lanjutan yang rencananya digelar pada akhir Oktober atau awal November 2023 mendatang.
Ia berharap, pihak-pihak berwenang yang terkait langsung dalam rencana pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi memberikan penjelasan langsung kepada masyarakat terdampak.
“Kami hanya mendampingi. Panggungnya bukan di kami. Ini (pekerjaan) Pemerintah Pusat,” tegasnya.
Mengenai hasil pertemuan pada Rabu (11/10), menurut Arnawa pada prinsipnya rencana pembangunan tol tetap berlanjut.
Sebelumnya, para perbekel yang desanya terdampak rencana pembangunan tol baik dari Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung sudah dua kali melakukan pertemuan.
Mereka rembug untuk mempertanyakan upaya untuk menagih informasi dan kepastian terkait kelangsungan tol karena warganya yang terdampak terus menanyakan. Di sisi lain, mereka serba salah menggarap lahan karena sudah dipasang patok. (c/kb)