DENPASAR, Kilasbali.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali meminta pengiriman sapi Bali ke luar Bali dengan sistem satu pintu.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali, IGK Kresna Budi mengungkapkan, pengiriman kuota sapi Bali saat ini mengalami penurunan, dari 60 ribu menjadi 30 ribu ekor.
Dalam menjaga populasinya, diharapkan pengiriman sapi Bali ke depan agar menggunakan satu pintu di bawah asosiasi yang tercatat secara resmi di pemerintahan.
“Kuota sapi dari 60 ribu ke 30 ribu, selain itu untuk pengiriman populasi sapi Bali 50 persen juga menurun,” sebutnya.
Menuturnya, permasalahan itu juga diakibatkan jumlah pengiriman berkurang, karena diduga ada pengiriman-pengiriman yang tidak sesuai jalur alias illegal.
Diharapkan pemerintah Provinsi Bali segera menyikapi permasalahan itu untuk menyelamatkan populasi sapi Bali.
“Itu harapan kita, agar pak gubernur mengingatkan untuk menyikapi kelangkaan sapi ke depan, jangan tidak terkontrol hal tersebut. Kalau hari raya kan tidak berasa, kalau pengiriman besar – besaran tahun depan bisa jadi lebih mahal harganya,” tegasnya.
Kresna Budi menduga banyak ada jalur tikus selama ini untuk pengiriman. Bahkan, dari dulu sudah banyak orang bicara menangani hal itu.
“Maka pengiriman harus satu pintu, agar gampang terpantau. Karena sekarang pengirim sapi kalau dapat untung main besar saja, sapi Bali ikon kita dari dulu harus dipertahankan,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, pria asli Buleleng ini menegaskan bahwa sekarang sudah ada asosiasi pengirim sapi Bali yang resmi. Diharapkan pengiriman sapi Bali melalui satu pintu di asosiasi tersebut. “Kita ingin teratur, dan gubernur mengeluarkan surat edaran,” tandasnya. (jus/kb)