DenpasarNews Update

SSGI 2022, Stunting di Bali Turun Jadi 8%

    DENPASAR, Kilasbali.com – Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan bahwa Provinsi Bali berhasil menurunkan pravelensi stunting dari 10,9% (SSGI 2021) menjadi 8% dan tetap mempertahankan posisi dengan kasus stunting terendah se-Indonesia.

    Kendati demikian, Satgas Provinsi Bali tetap berupaya meningkatkan kinerja melalui koordinasi awal tahun bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kamis (26/1).

    Kegiatan tersebut juga sebagai perkenalan tim baru Satgas Stunting Tahun 2023. Pertemuan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali didampingi Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi serta Pemegang Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh lintas sektor terkait, sehingga Bali bisa menurunkan angka stunting sebanyak 2,9%. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari seluruh tim Provinsi Bali untuk mengatasi permasalahan stunting.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Genjot PWA

    “Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting, tenaga Kesehatan dari tingkat provinsi hingga desa termasuk seluruh kader yang terlibat,” katanya.

    Ditambahkan olehnya bahwa walaupun hasil SSGI se-Provinsi Bali terendah se-Bali namun terdapat empat kabupaten yang perlu menjadi perhatian yaitu Kabupaten Jembrana (14,2%), Kabupaten Buleleng (11,0%), Kabupaten Karangasem (9,2%) dan Kabupaten Bangli (9,1%).

    “Walaupun empat kabupaten ini memiliki pravelensi di bawah rata-rata nasional namun tidak dengan pravelensi rata-rata Provinsi Bali sehingga kita tetap harus berupaya dengan mengoptimalkan berbagai program pendukung serta meningkatkan kolaborasi lintas sektor terkait,” ujarnya.

    Baca Juga:  Hasil Survei, Koster-Giri Unggul Telak dengan Elektabilitas 70,4%

    Sementara itu, Perwakilan Satgast Provinsi Bali dr. Made Ayu Witriasih menjelaskan banyak hal yang menjadi perhatian untuk melakukan sinkronisasi dan kerjasama terkait program dan anggaran dalam mendukung percepatan penurunan stunting.

    “Perlu menjadi fokus kita di tahun ini adalah salah satunya mencari cara agar kita bisa meningkatkan penjaringan terhadap calon pengantin dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi sehingga mahasiswa secara keselurahan mengerti dan paham akan pentingnya pencegahan stunting sejak hulu dengan mempersiapkan diri pranikah,” jelasnya.

    Berkaitan dengan hal ini, tim Satgas Bali telah melakukan audiensi dengan Kepala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali. “Terkait persiapan catin sebelumnya kami juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait juga kedepannya akan kembali berkoordinasi dengan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat. Ini juga terkait dengan permohonan penambahan surat keterangan sehat dalam pengurusan akta perkawinan karena ini juga diperlukan pendekatan secara adat, saat klian adat dan klian dinas menjadi saksi dalam upacara pernikahan,” jelas perwakilan Tim Satgas Provinsi Bali.

    Baca Juga:  Ikan Sumber Protein Tinggi!

    Ke depannya untuk keberhasilan percepatan penurunan stunting, Provinsi Bali diharapkan dapat membentuk komitmen bersama dengan OPD terkait untuk mencapai target 7,71% pada tahun 2023. (m/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi