TABANAN, Kilasbali.com – Petugas gabungan masih terus melakukan percarian terhadap laporan adanya seorang perempuan asal Banjar Dinas Tanguntiti, Luh Gede Puspasari yang dinyatakan sebagai korban terseret arus jembatan penghubung Desa Tibubiu, Kerambitan dengan Desa Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan pada Jumat (7/10) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri, Minggu (9/10), menyampaikan, pencarian masih dilakukan di sepanjang aliran sungai Tukad Yeh Ho sampai ke muaea sungai di Pantai Abian Kapas.
Dikatakan, pencarian juga dilakukan dengan melakukan penyisiran dari Pantai Abian Kapas menuju ke barat sampai di Pantai Klecung dan ke Timur sampai di Pantai Pasut.
Pencarian, kata Srinadha melibatkan personel dari Polsek Kerambitan, Polsek Selemadeg Timur, Pol Air Polres Tabanan, Basarnas, Bhuana Bali Tescue, TRC BPBD Regu 3 Kabupaten Tabanan, masyarakat, dan juga nelayan di sepanjang pantai.
Pencarian disebutkan Srinadha akan terus dilakukan sampai beberapa hati ke depan. “Hari ini pencarian sempat dihentikan karena kondisi cuaca yang kurang mendukung serta air laut yang sedang pasang, sehingga menyebabkan pencarian sedikit terkendala,” lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari pada Jumat malam dilaporkan ada seorang perempuan yang terbawa arus ketika menyeberang jembatan penghubung tersebut.
Kejadian tersebut dilihat oleh saksi Ketut Sudiana yang melihat ada seorang perempuan mengendarai sepeda motor warna putih di timur jembatan meminta tolong dan saksi mengatakan agar melepaskan sepeda motor korban tersebut. Namun saat saksi mendekat ke jembatan korban sudah hanyut terseret arus.
Sementara itu, Kapolsek Kerambitan, AKP Luh Komang Sri Subakti mengimbau kepada masyarakat Tabanan untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan pada musim penghujan ketika melintasi jembatan penghubung Tulad Yeh HO di Desa Tibu Biu – Beraban Seltim.
“Karena pada musim hujan resiko terjadinya banjir dan air Bah susulan sangat besar mengingat curah hujan di hulu cukup tinggi,” jelasnya. (m/kb)